Terkikisnya Moral Bangsa

Oleh : Maysarah
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius, bangsa yang berazaskan ketuhanan, seperti yang terdapat di dalam Pancasila pada sila pertama yang berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa. Namun, dengan berkembangnya zaman dan pengaruh budaya asing, bangsa Indonesia tak lagi menjadi bangsa yang religius.

Berapa banyak sekarang ini rakyat Indonesia yang tidak takut akan Tuhan-Nya?. Pembunuhan dan pelecehan seksual terjadi dimana-mana, korupsi seakan sudah menjadi tradisi bagi bangsa Indonesia, bahkan tak jarang kita lihat berapa banyak seorang anak yang membentak dan berkata kasar terhadap ibunya. Padahal ibu adalah orang yang mengandung, melahirkan serta membesarkan kita dengan penuh kasih sayang dan surga terletak di bawah telapak kaki ibu, seharusnya kita menghargai ibu kita.

Berbicara tentang moral, para ahli filsufi Yunani, seperti Socrates, Plato dan Aristoteles, telah mem­bincangkan tentang moral dan moralitas dalam hubungannya dengan kehidupan manusia pada umumnya. Mereka berpendapat moralitas bersifat naturalistik, rasionalistik, dan objektivistik.

Moralitas bersifat naturalistik, dalam arti bahwa moralitas di­pandang sebagai bagian dari dunia alami dan umat manusia dipandang sebagai umat yang sangat peduli akan pencapaian hidup yang baik, di dunia kini maupun di dunia kelak. Moralitas juga bersifat rasionalistik dan objektivistik, yang berarti bahwa mereka percaya dan meyakini akan adanya wujud kebenaran dan objektif, dan bahwa akal budi merupakan satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dari kebenaran itu. Kini moral bangsa Indonesia telah terkikis akibat pengaruh budaya luar, kurangnya pengetahuan agama, dan salahnya sistem pendidikan Indonesia.

Pengaruh budaya luar adalah hal yang menjadi penyebab ru­saknya moral bangsa Indonesia, tak dapat dipungkiri pengaruh budaya barat merusak moral bangsa kita. Contohnya free seks dan pergaulan bebas masuk ke In­donesia, bahkan banyak kita lihat sekarang para remaja Indonesia dengan bangga meniru Pakaian-pakaian budaya barat, yang sangat memalukan.

Kurangnya pengetahuan agama, kini menjadi sebab rusak­­nya bangsa Indonesia. Jika seseorang sudah memiliki agama yang kuat maka tentu saja kita akan takut berbuat dosa. Sehingga tidak akan ada kejahatan yang terjadi di negara kita. Sebagai contoh jika para pejabat negara kita memiliki landasan pengetahuan agama yang baik, tidak akan ada para pejabat yang berani memakan uang rakyat(korupsi), jika bangsa Indonesia memiliki pengetahuan agama yang kuat, maka tidak akan ada lagi orang-orang yang berani melakukan pembunuhan, pelecehan seksual, perjudian, penganiayaan dan kejahatan-kejahatan lainnya yang merusak moral anak bangsa.

Salahnya sistem pendidikan Indonesia bisa menjadi penyebab rusaknya moral di Indonesia. Seperti yang kita ketahui be­rapa banyak anak-anak yang menghabiskan waktunya di dalam sekolah, akan tetapi tidak diajarkan aspek-aspek moral.

Ketiga penyebab yang saya jelaskan ini hanyalah penyebab yang sangat berperan penting terhadap terkikisnya moral anak bangsa, padahal masih banyak lagi penyebab-penyebab lainnya. Tetapi dengan menghilangkan tiga penyebab di atas saja, maka insya Allah kita akan mampu memperbaiki moral bangsa kita yang sudah mulai rusak.

Kasus demi kasus yang terjadi yang terjadi menimpa generasi pemuda bangsa kita, banyak pemuda bangsa kita yang mulai dari usia 15 tahun sudah terlibat dalam tindakan yang menyimpang, seperti penggunaan narkotika, obat terlarang dan free seks. Hasil survei terakhir yang dilakukan salah satu lembaga KOMNAS PA dan BNN, 63% remaja di Indonesia usia sekolah SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seks di luar nikah dan 22% pengguna narkotika di Indonesia dari kalangan pelajar dan mahasiswa.

Akibat dari free seks, banyak kita lihat pemuda bangsa yang masih di bawah umur sudah hamil di luar nikah, dan tak jarang juga kita lihat gara-gara free seks, banyak remaja yang melakukan aborsi dikarenakan malu dengan kehamilannya. Sementara itu akibat dari penggunaan narkotika dan obat terlarang tak jarang kita lihat gara-gara sudah kecanduan narkotika, banyak pemuda yang mengalami gangguan jiwa, mela­kukan bunuh diri, bah­kan gara-gara narkoba juga dapat menimbulkan terjadinya tindak kejahatan, ke­kerasan dan pengrusakan yang dapat meresahkan orang lain.

Pendidikan moral adalah suatu proses panjang dalam rangka mengantarkan manusianya menjadi seseorang yang memiliki kekuatan intelektual dan spiritual sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya di segala aspek dalam menjalani kehidupan dan yang bercita-cita dan bertujuan pasti. Hal ini menjadi peran penting dalam proses pembangunan bang­sa Indonesia.

Adapun tujuan dari negara In­donesia terdapat dalam pem­bukaan Un­­dang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat yaitu “kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pe­merintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tum­­pah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Oleh karena itu dalam hal ini, pemerintah juga mempunyai peranan penting dalam hal membangun moral bangsa. Namun bukan hanya pemerintah yang mempunyai peranan penting, tapi kita generasi penerus bangsa juga harus menanamkan pendidikan moral di dalam diri kita dengan meningkatkan keimanan kita kepada sang pencipta, agar ketika kita ingin melakukan perbuatan dosa kita ingat bahwa Allah selalu mengawasi kita, maka dari itu mari sama-sama kita tingkatkan keimanan kita dengan menanamkan moral-moral yang baik, karena kita adalah generasi pemuda harapan bangsa yang kelak akan memimpin negara kita.

Apabila bangsa Indonesia dihuni oleh orang-orang yang bermoral, bermartabat serta me­­miliki keimanan yang kuat, maka pastilah kehidupan serta peradaban bangsa Indonesia kita ini akan berjalan mulus. Yang insya Allah nantinya akan membawa diri bangsa kita kepada kehidupan yang jauh dari keterpurukan, kemiskinan, dan krisis moral yang berkepanjangan.
*)Penulis adalah Mahasiswi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Su­matera Utara

Close Ads X
Close Ads X