Refleksi Maulid Nabi Muhammad

Oleh : Robie Fanreza, M.Pd.I (Dosen UMSU)

Baru saja kita melewati hari maulid Nabi Muhammad yaitu hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Moment maulid selalu diselebrasikan dengan suka cita karena didalamnya terdapat pesan-pesan penting terkait kehidupan Nabi Muhammad SAW yang dapat dijadikan teladan bagi ummat.

Dan jika ada pertanyaan kepada kita, siapakah nama Nabi Muhammad. Jawabnya adalah Nabi yang pemberani dan juga baik hati sebagai suri teladan dalam kehidupan.

Ada teladan dari Nabi Muhammad yaitu sayang terhadap hewan. Rasulullah juga sangat mengasihi binatang. Baginda melarang kanak-kanak menyiksa binatang. Untuk menyembelih binatang, Rasulullah berpesan supaya menggunakan pisau yang tajam, agar binatang tersebut cepat mati dan tidak lama dalam kesakitan.

Rasulullah sering mengingatkan supaya unta-unta dan himar tidak dibebani oleh muatan yang berlebihan daripada apa yang sanggup ditanggung. Pernah seekor kucing tidur atas serban Rasulullah.

Maka baginda menggunting bahagian tempat kucing itu tidur di atasnya karena tidak mau mengejutkan kucing tersebut. Ketika dalam perjalanan dan Madinah ke Makkah di tahun kemenangan, Rasulullah melihat seekor anjing di tepi jalan.

Anjing itu mengeluarkan suara seakan-akan membujuk anaknya yang sedang mengerumuninya untuk menyusu. Maka Rasulullah meminta seorang Sahabat untuk menjaga jangan sampai ada dan kalangan anggota rombongan baginda yang mengganggu anjing itu dan anak-anaknya.

Ketika Rasulullah melihat seekor himar yang telah diberi tanda dengan besi panas di mukanya, baginda menentangnya dan melarang haiwan diberi tanda dan dipukul di mukanya.

Pada saat Nabi Muhammad berdakwah dengan anak angkatnya Zaid bin Harisah di Thaif, baginda telah dibaling dengan batu oleh kanak-kanak dan pemuda-pemuda nakal yang disuruh berbuat begitu oleh penduduk kota tersebut. Akibatnya, lutut Rasululah telah berdarah.

Melihat penganiayaan itu, malaikat sangat marah sehingga menawarkan untuk menghempap penduduk Thaif dengan bukit-bukit sekitar bandar itu. Tetapi Rasulullah menolaknya dan berkata, “Jangan, mereka tidak tahu saya ini rasul-Nya.” Malaikat menjawab: “Tuan benar.”

Selepas itu baginda terus berdoa untuk penduduk Thaif: “Ya Allah berilah petunjuk bagi kaumku, mereka tidak mengetahui.” Dan ketiga, Rasulullah selalu berjalan dengan fakir miskin dan sering menziarahi janda-janda, bertanya akan keperluan hidup mereka.

Bahkan dengan orang-orang miskin dan melarat, baginda selalu duduk bersama mereka, berbual, makan minum dan bermesra dengan mereka.

Penutup

Maulid Nabi Muhammad menambah semangat dalam menjalankan kehidupan. Pesan diatas merupakan hal yang paling sederhana, pertama menyayangi hewan peliharaan, kedua mendoakan orang yang menganiaya, dan ketiga bersedekah kepada orang yang membutuhkan. Semoga kita termasuk orang yang tergolong demikian.

Oleh karena itu ummat Islam harus selalu menghidupkan pesan ini sebagai kebaikan. Fastabiqul khairat.

Close Ads X
Close Ads X