Orang Yang Bangkrut

Oleh : Mahmud Yunus Daulay, MA (Dosen FAI UMSU)

Siapakah orang yang bangkrut itu? Untuk mengetahui jawabannya maka penulis akan paparkan dalam pemaparan di bawah ini. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Kahfi ayat 110 yang artinya “Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”.

Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”.

Dalam ayat tersebut ada dua kata kunci yang harus menjadi perhatian kita sebagai umat Islam, yaitu: pertama, kata Liqooan yang artinya perjumpaan. Secara psikologis, perjumpaan merupakan sesuatu yang didambakan oleh manusia, apalagi berjumpa dengan Allah SWT yang merupakan puncak kenikmatan tertinggi yang keindahannya tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Kedua, kata ‘amalan Sholihan yang merupakan sebuah syarat yang harus dilakukan untuk berjumpa dengan Allah SWT yang mahakasih dan mahasayang untuk mendapatkan kenikmatan yang luarbiasa. Kata ‘amalan sholihan bermakna semua perbuatan manusia yang baik dan bermanfaat untuk kemaslahan kehidupan sosial, atau dengan kata lain bermanfaat bagi manusia lainnya.

Ayat 110 ini merupakan ayat terakhir dari surat Al-Kahfi yang di dalamnya mengandung prinsip dasar yang sangat fundamental dalam ajaran Islam yaitu ketauhidan, kerasulan Muhammad SAW dan keniscayaan hari akhirat. Tiga hal inilah yang dapat mengantarkan manusia untuk menjalani hidup dengan melakukan amal solih.

Namun, dalam mengarung kehidupan ini tidak semua manusia bisa dengan sebaik-baiknya bermal solih. Terkadang godaan kehidupan di dunia ini menggelincirkan manusia ke dalam jurang kesesatan dan kesalahan. Sehingga diantara kita ada yang beruntung dan ada pula yang bangkrut.

Berbicara tentang orang yang bangkrut ini, Rasulullah Muhammad SAW pernah menjelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim. Dalam hadits tersebut Rasulullah menjelaskan bahwa orang yang bangkrut itu adalah mereka yang di akhirat nanti membawa setumpuk amalan (amalan sholat, puasa, zakat, haji, sedekah dan lain-lain), tetapi ketika di dunia ia termasuk orang yang suka memftnah atau menuduh orang melakukan perbuatan zina, memakan harta orang lain tanpa izin, menumpahkan darah dan lain sebagainya. Lantas Allah pun memindahkan semua amalan orang tersebut pada orang yang telah ia zolimi tersebut, sehingga setumpuk amalannya tadi habis alias bangkrut.

Dengan membaca hadits Nabi ini maka kita berhati-hati dalam hidup ini, jangan sampai kita merasa menajdi orang yang masuk surga karena tumpukan amalan kebaikan kita, sehingga kita tinggi hati lantas melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menghilangkan tumpukan amalan tersebut, walhasil kita menjadi orang yang bangkrut.

Nazubillahi min zalik.

Close Ads X
Close Ads X