Menumbuhkan Budaya Baca Siswa Sekolah Dasar

Oleh : Antonius Silalahi

Membaca tak ubahnya menabung. Menabung artinya melakukan persiapan sedini mungkkin untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di hari esok. Orang yang persiapannya matang akan dapat menghadapi hari esok tersebut dengan tenang dan percaya diri. Tak ada was-was atau kehawatiran yang berlebihan. Karena ia tahu ia punya banyak amunisi untuk menghadapi kemungkinan yang paling buruk sekalipun. Orang yang persiapannya matang dan terencana dengan baik akan lebih mudah mewujudkan apa yang dicita-citakan. Kemungkinan untuk gagal tetap ada, namun persentasinya relatif kecil. Dan itu bukan lagi bagian kita melainkan bagian Tuhan. Sebagai umat yang beragama tidak bijaksana juga melupakan peranan Tuhan. Manusia hanya mampu berencana dan Tuhanlah sang penentu. Demikian juga sebaliknya. Orang yang persiapannya alakadarnya akan kelabakan dan panik menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di hari esok. Sebab dia tidak yakin dengan persiapan yang dilakukannya akan mampu menghadapi kemungkinan terburuk. Di sinilah terjadi apa yang disebut kegagalan yang disengaja. Perpsiapan yang alakadarnya akan menyebabkan kesuksesan akan terasa sulit dicapai bahkan gagal. Dan kalau sudah demikian adanya biasanya menyalahkan situasi dan menuduh pihak lain telah berbuat curang atau tidak adil.

menuduh orang lain sebagai penyebab atas apa yang dialami merupakan sikap yang jauh dari sportif. Mengakui kelemahan atau kekurangan diri sndiri memang masih sesuatu yang tabu di masyarakat kita. Kita jarang sekali secara jantan mengakui bahwa si anu itu benar-benar kualifait sementara saya belum. Keakuan begitu berkuasa. Keakuan yang demikian hanya menghambat gerak laju di dalam meraih penghidupan yang diharapkan.

Bagaimana pula dengan orang yang sama sekali tidak melakukan persiapan? Wah, hampir bisa dipastikan orang tersebut akan banyak mengalami hambatan dan rupa-rupa masalah berat. Orang tersebut akan sulit atau mungkin tidak dapat mengikuti konpetisi hidup yang terjadi secara alami. Dan kalau sudah demikian adanya upaya terakhir adalah mengharapkan belas kasihan pihak lain. Mungkin juga akan bertindak di luar kewajaran misalnya merampok, menipu, mencuri dan korupsi.

Demikian halnya membaca. Membacca adalah mentransfer segala informasi dan pengetahuan dalam rekening ingatan. Jika rajin membaca, maka sudah otomatis akan banyak tersimpan informasi dan pengetahuan dalam rekening otak atau ingatan. Sewaktu-waktu informasi dan pengetahuan tersebut akan besar manfaatnya di dalam menjalani hidup yang sarat konpetisi dan persaingan superketat. Pertanyaannya bagaimana supaya orang rajin membaca?apa yang dilakukan agar minat membaca itu membudaya di masyarakat khususnya dikalangan siswa-siswi sekolah dasar??

Kebiasaan membaca tentu saja tidak muncul begitu saja. Tidak simsalabim. Tetapi Ada proses dan tahap yang melatar­belakanginya. Dalam hal ini harus ada pengkondisian dimana setiap orang menjadi merasa wajib membaca. Harus ada pengkondisian dimana orang merasa perlu membaca. Pengkondisian tersebut dimulai sejak anak masih dalam kandungan. Dalam hal ini si ibulah yang punya peran superaktif dan sambil mengkomunikasikannya kepada anak yang ada di dalam kandungannya. Intereaksi yang terjadi akan berdampak positif bagi si anak ketika lahir ke dunia ini.

Bagaimana pula meningkatkan minat baca dikalangan siswa-siswi sekolah dasar?

Para pendidik dan tenaga kependidikan harus secara bersama-sama menunjukan sikap yang senang membaca. Tidak bisa hanya bicara dan menghimbau-himbau. Kesalahankita selama ini adalah kita terlalu banyak bicara dan menghimbau. Kita mengajurkan anak-anak supaya rajin membaca sementara kita tidak menunjukan sikap yang suka membaca. Harus ada implementasi dari apa yang keluar dari mulut. Konsistensinya pun harus dijaga. Sebab siswa-siswi sekolah dasar itu masih sangat senang meniru. Siswa-siswi sekolah dasar lebih membutuhkan contoh teladan yang baik. Harus ada sosok atau figure yang mampu mengajak mereka untuk mencintai buku. Inilah yang disebut pengkondisian dimana setiap orang senang membaca. Dan jika sudah sampai ke tahap ini kita akan mendapatkan generasi-generasi muda yang andal dan siap mengantarkan negeri ini mencapai cita-citatertingginya.

Di samping itu, perlu juga diperhatikan fasilitas yang mendukung kepada peningkatan budaya baca dbagi siswa-siswi sekolah dasar. Salah satu diantaranya adalah perpustakaan. perpustakaan Harus ada di sekolah dasar. Kesalahan kita selama ini adalah perhatian kita luput dari hal itu. Kita lebih senang membangun perpustakaan dengan segala kemewahannya di jenjang-jenjang pendidikan yang lebih tinggi: SMP, SMA SMK dan perguruan tinggi. Kita melupakan sekolah dasar yang adalah dasar pembentukan dan penciptaan generasi muda yang berkualitas, berdedikasi, bermartabat.

Delitua, 1 Oktober 2017.

Close Ads X
Close Ads X