Berharap Indonesia Terang

Pemerintah mulai Maret ini akan meluncurkan program Indonesia Terang. Belasan ribu desa di Indonesia, khususnya di wilayah timur akan dibidik melalui program fantastis ini. Sebenarnya masalah listrik di negara kita merupakan kasus klasik. Tak terpecahkan bertahun-tahun, mulai dari seringnya padam aliran listrik secara bergilir.

Pasokan listrik masih menjadi persoalan penting bagi masyarakat desa-desa tertinggal di Indonesia, sehingga Kementerian ESDM untuk menggenjot program Indonesia terang, mengingat ada sekitar belasan ribu desa di Indonesia yang belum teraliri listrik.

Diketahui juga bahwa Listrik adalah merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, tanpa listrik kehidupan akan menjadi gelap dan tak ada kegiatan produksi. Dengan adanya listrik kehidupan dunia mulai menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Semakin meningkatnya dunia teknologi, perkembangan ilmu pengetahuan juga ikut meningkat, pastinya membutuhkan listrik.

Kita juga memberi apresiasi yang sangat besar kepada Kementrian ESDM untuk menggaungkan program Indonesia terang. Kembali pada kebutuhan manusia akan energi listrik. Kita juga benar-benar menyadari bahwa hidup sangat tergantung pada listrik. Apalagi Listrik diyakni untuk kehidupan yang lebih baik. Listrik tidak hanya untuk keperluan ekonomi, tetapi juga untuk rumah tangga, industri, dan kepentingan komersial, dan keperluan lainnya yang pada akhirnya dengan listrik yang cukup.

Betapa siksanya kita jika seandainya tidak ada listrik, maka pekerjaan-pekerjaan lain bisa saja tertunda. Pemerintah seharusnya peka dengan sejumlah masalah ini. Terutama di tubuh PLN, yang terus “Katanya” berupaya mengatasi pemadaman dengan cara menambah beberapa pembangkit di beberapa daerah yang dianggap masih miskin dengan listrik dan masih rawan dengan pemadaman bergilir.

Mengapa Listrik menjadi sesuatu yang urgent? Ketiadaan listrik, meniscayakan muncul berbagai efek seperti ketertinggalan informasi dan komunikasi, menghambat produktifitas penduduk, besarnya pengeluaran tatkala BBM sumber energi sarana penerangan melonjak naik, dan tentu menghambat peningkatan laju pendidikan bagi anak warga penduduk yang belum menikmati aliran listrik. Sebaliknya, listrik sumber energi yang berpotensi besar dalam pengembangan suatu daerah.

Keberadaannya relatif memberi peluang penduduk: 1. Meningkatkan kesejahteraan dengan mengurangi pengeluaran rumah tangga akibat penggunaan sarana penerang berbahan BBM. 2. Produktifitas penduduk meningkat dengan peluang waktu berkarya lebih panjang berikut kwalitasnya dengan kesempatan mengikuti perkembangan informasi dan komunikasi. 3. Peningkatan kreatifitas pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan energi listrik yang dihasilkan bagi pengembangan usaha warga. 4. Peningkatan kualitas dan waktu belajar anak warga penduduk melalui sarana penerangan yang memadai.

Program Indonesia Terang hadir sebagai solusi dalam penanganan sekaligus pendistribusian listrik ke seluruh penjuru wilayah di Indonesia. Kemajuan teknologi yang di dorong oleh tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap listrik menjadikan peran dan fungsi PLN semakin nyata.

Namun, hingga saat ini pun Indonesia masih menderita krisis energi. Kendala akses di berbagai wilayah Indonesia menjadikan pemerataan distribusi listrik terhambat. Masalah listrik pastinya merupakan masalah kesejahteraan nasional sehingga pemenuhannya juga seharusnya dilaksanakan secara adil, terbuka, dan merata.

Terkait kendala yang dihadapi oleh PLN memang masih belum dapat diterima sepenuhnya oleh sebagian masyarakat. Sebab, kalau diamati konsumsi terbesar listrik masih terpusat di perkotaan dan industri. Sementara itu, PLN terlihat meng-anak tiri-kan kebutuhan listrik masyarakat di daerah pelosok atau pedesaan. Oleh karena itu, peran serta seluruh elemen bangsa juga harus mendukung penuh, secara konkret, dan konsisten agar harapan bersama tercapai. (*)

Close Ads X
Close Ads X