Rivalitas Vinales dan Marquez Memanas

Phillip Island – Maverick Vinales telah memperlihatkan kemampuannya di MotoGP musim lalu. Pindah ke Yamaha musim ini, diperkuat dengan hasil uji coba, membuat Vinales diyakini bakal jadi ancaman terbesar bagi Marc Marquez.

Dilansir dari Crash pada Minggu (19/2), Vinales terus membuat catatan waktu putaran tercepat sejak meninggalkan Suzuki. Sedangkan Marquez menunjukkan kematangannya dengan konsistensi, serta kecepatan dalam balapan.

Pada hari terakhir ujicoba pra musim di Australia, rivalitas pun mulai terbangun. Vinales mengaku terganggu dengan Marquez dalam simulasi balap, karena pembalap Honda itu terus mengikutinya.

“Saya tidak tahu apa yang harus dikatakan, karena jelas saya tidak bisa memperoleh apa pun. Tapi, itu tidak normal. Anda melakukan simulasi balap, seseorang menantang, dan Anda tidak bisa berhenti,” kata Vinales.

Aksi Marquez membuat Vinales terpaksa menghentikan simulasi balapnya, karena tidak ingin memberikan terlalu banyak informasi pada calon lawannya. “Setelah lima putaran dia terus berada di belakang, akhirnya saya harus membatalkan simulasi balap. Lintasan sepanjang 4 kilometer, aneh dia ada di sana,” ucap Vinales.

Ditanya apakah menurutnya Marquez berusaha menyusul, Vinales menegaskan insiden itu hanya memotivasi dirinya untuk memacu lebih cepat. Menurut Vinales, apa yang dilakukan Marquez justru mendorongnya untuk memberikan 100 persen. “Motivasi ini, pertarungan ini, sangat menyenangkan!” ujar Vinales, yang finis 0,294 detik lebih cepat dari Marquez.

Marquez mencatatkan waktu tercepat, pada hari pertama uji coba. Kemudian hanya kedua setelah Vinales di hari kedua dan ketiga.

Sementara itu, pembalap anyar Ducati, Jorge Lorenzo, masih belum menemukan performa terbaiknya. pada hari terakhir tes resmi MotoGP kedua di Phillip Island, Australia, dia harus puas cuma menempati peringkat delapan.

Meski sudah mulai memperbaiki catatan dari sebelumnya, tetap saja Lorenzo masih tertinggal, bahkan dari rekan setimnya, Andrea Dovizioso. Keduanya terpaut 0,1 detik.

Sejauh ini Lorenzo mengaku puas dengan perkembangan serta adaptasinya bersama tunggangan baru. Cuma, dia juga tidak tahu apakah ke depan bisa bersaing dengan pembalap tim lain, seperti Maverick Vinales dan Marc Marquez.

“Saya perlahan mulai mencapai tujuan dengan motor ini. Saya semakin menemukan feeling dan lebih memahami hingga mendekati titik maksimum,” kata Lorenzo. “Saya tidak tahu apakah ini akan cukup untuk meraih kemenangan, karena masih terlalu dini, sedangkan lawan melakukan langkah besar, khususnya Vinales dan Marquez.”

Pada tes kemarin, Vinales diketahui menjadi yang terdepan. Sedangkan juara dunia Marc Marquez membuntuti di posisi dua, disusul rekan setimnya Dani Pedrosa.

Tak Bahagia
Di sisi lain, Valentino Rossi meninggalkan Phillip Island dengan perasaan tidak bahagia. “Saya tidak bahagia dan kami butuh mencoba lebih baik,” kata Rossi, Minggu (19/2).

Pemegang sembilan titel juara dunia itu jelas tidak puas merujuk pada performanya selama tiga hari ujicoba. Rossi mencatatkan waktu tercepat kedua di hari pertama, dan melorot ke posisi 11 dalam hasil keseluruhan di hari ketiga. Pembalap Italia itu mengaku bermasalah dengan kedua ban motornya.

“Terutama ban depan. Hari ini kita banyak bekerja pada kecepatan untuk paruh kedua balapan, karena kami bermasalah di wilayah itu tahun lalu. Kami mencoba sesuatu yang berbeda, tapi pada akhirnya kami tidak banyak meningkat, jadi kami harus mencoba hal lain,” ucap Rossi.

Rossi menyatakan puas dengan mesin motor, tapi banyak faktor lain yang belum dapat diperbaiki selama uji coba. Rossi yang merayakan hari ulang tahun ke-38 pada hari kedua uji coba, ingin memastikan motornya mampu mempertahankan kecepatan saat balap.

Terutama, untuk menghadapi konsistensi pembalap Honda, Marc Marquez. “Kami harus mencoba hal lain. Bagi saya potensi dengan ban baru tidak terlalu buruk. Kami harus meningkat setelah beberapa putaran,” ujarnya. (vv)

Close Ads X
Close Ads X