Piala FA Leicester yang Kian Terpuruk

London – Penderitaan Leicester City di musim ini seperti tiada habisnya. The Foxes baru saja disingkirkan tim divisi ketiga dari ajang Piala FA musim ini.

Sebagai juara bertahan Premier League, Leicester benar-benar menjalani musim 2016/2017 dengan sangat buruk. Mereka tak pernah beranjak dari papan bawah sedari awal musim dan kini terpuruk di posisi ke-17 dengan hanya berselisih satu poin dari zona degradasi.

Sudah tersingkir dari ajang Piala Liga Inggris di fase awal, Leicester sebenarnya punya peluang untuk berbicara lebih banyak di Piala FA dan Liga Champions. Melihat kekuatan lawan maka Piala FA adalah target realistis untuk Leicester. Meski demikian, yang namanya nasib buruk itu tidak pernah mengenal waktu dan tempat, itulah yang terjadi pada Leicester.

Hanya menghadapi Milwall di babak kelima Piala FA, Sabtu (18/2) malam WIB, yang merupakan anggota League One atau setara kompetisi kasta ketiga di persepakbolaan Inggris, Leicester pun tak mampu berbuat banyak.

Milwall yang bermain dengan 10 orang malah berhasil memenangi pertandingan dengan skor 1-0 berkat gol Shaun Cumming di menit-menit akhir. Tentu bisa dibayangkan betapa makin hancurnya Leicester dengan kekalahan ini.

“Saya sangat kecewa. Kami bermain sangat baik di babak pertama, begitu pula di awal babak kedua sampai posisinya 10 lawan 11. Setelah itu, mereka bermain baik ketimbang kami, dengan hasrat dan keinginan yang lebih besar, mereka pantas menang,” ujar manajer Leicester Claudio Ranieri.

“Ketika kami punya kesempatan melaju ke babak berikutnya, kami harus menang. Kami harus menunjukkan hasrat itu. Saya sudah memberikan kesempatan besar kepada para pemain. Kami bisa belajar. Ketika tim dari League One mengalahkan juara Liga Inggris, kita bisa bilang “mengapa terjadi?’ dan Anda harus bereaksi secepatnya. Kami memang lebih baik dari Milwall, tapi Milwall pantas menang.”

Ranieri mengegaskan, Leicester butuh prajurit dan gladiator demi menyelamatkan musim mereka. “Saya ingin bicara lagi kepada para pemain dan mengatakan bahwa kami mesti bertarung di setiap pertandingan. Saya butuh prajurit, saya perlu gladiator, karena dengan 10 pemain Millwall sudah memperlihatkan para gladiator mereka yang fantastis,” ujar Ranieri.

Ranieri dan Leicester sudah ditunggu laga berat lainnya yakni menghadapi tuan rumah Sevilla di leg pertama 16 besar Liga Champions tengah pekan besok dan menjamu Liverpool di Premier League. Dalam usaha mencari komposisi lebih baik, Ranieri membuat 10 perubahan di The Den.

“Ini aneh karena musim lalu kami menang dengan kondisi seperti ini, dengan tampil lebih bertekad ketimbang lawan dan bermain sepenuh lebih melebihi lawan,” kata Ranieri.

“Kami juga bisa kalah tapi kami akan bertarung di setiap pertandingan. Saya ingin melihat ini lagi, perjuangan sampai akhir. Kekalahan ini bisa bagus buat kami karena ketika Anda kalah melawan sebuah tim yang bertarung, Anda harus memberi selamat kepada mereka tapi bertanya-tanya kenapa bisa kalah?”

The Foxes terancam menjadi juara bertahan kedua Inggris yang kemudian terdegradasi, setelah sebelum ini terjadi kepada Manchester City pada 1938.
(dc-bbc)

Close Ads X
Close Ads X