Persiapan Indonesia Gelar Asian Games 2018 Tuai Pujian | OCA Khawatirkan Kemacetan

Jakarta – Komite Olimpiade Asia (OCA) memberikan apresiasi pada persiapan Indonesia menggelar Asian Games 2018. Hal itu disampaikan dalam Executive Board Meeting OCA ke-69 di Hotel Grand Sapporo Jepang, Minggu (19/2).

Dalam pertemuan yang dipimpin Presiden OCA, Sheikh Fahad Al-Ahmed Al Sabah, itu pihaknya mengapresiasi kemajuan signifikan yang dilakukan Indonesia sejak pertemuan Executive Board ke 68 di Da Nang Vietnam, September 2016.

OCA memang fokus memantau persiapan Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di Jakarta sejak Desember lalu, untuk memudahkan koordinasi dan asistensi terhadap kesiapan Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC).

“Kami memantau persiapan dan kemajuan yang dilakukan Indonesia. Baik secara teknis maupun nonteknis, terutama sejak OCA membuka kantor perwakilan khusus OCA di Jakarta Desember lalu. Saya mendengar hal-hal yang positif. Oleh karena ini, saya mengapresiasi pemerintah Indonesia, INASGOC, dan juga ketua coordination committee atas usaha untuk memperlancar Asian Games 2018,” ujar Sheikh Fahad Al Ahmed kepada delegasi Indonesia yang dipimpin Presiden INASGOC, Erick Thohir.

Menurut Erick Thohir, peserta executive board meeting terpuaskan dengan presentasi yang disampaikan Indonesia. Tak hanya soal progres fisik, tapi juga konsep look for the games yang melibatkan Kementerian BUMN dan marketing the games dengan memanfaatkan dukungan digitalisasi teknologi.

“Hal ini baru pertama kali dilakukan di Asian Games, sehingga presentasi tadi memuaskan peserta executive board. Pihak OCA sendiri puas akan upaya pemerintah Indonesia yang mengupayakan akan persiapan Asian Games berjalan maksimal,” ujar Erick.

Delegasi Indonesia yang hadir di Sapporo terdiri dari Wakil Presiden INASGOC, Gatot D Dewabroto, Deputi I INASGOC/Games Operations, Raja Parlindungan Pane, Deputi II INASGOC/Games Administration, Francis Wanandi, Plt Sekjen INASGOC, Harry Warganegara, Direktur Marketing INASGOC, Helen Sarita de Lima, dan Wakil Bendahara Umum KOI, Adinda Yunita.

Coordination Committee Meeting ke-6 rencananya akan berlangsung di Palembang dan Jakarta, 5-6 Maret 2017 mendatang, dan akan menjadi pertemuan krusial karena pihak OCA akan kembali menanyakan soal cashflow. Meskipun pihak OCA sudah bertemu langsung dengan perwakilan pemerintah yang terkait hal itu.

“Soal anggaran Rp4,1 triliun untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 merupakan angka yang masuk akal, sehingga tidak jauh dibandingkan penyelenggaraan ajang serupa lainnya,” tutur Erick.

Atasi Macet
OCA sendiri meminta agar kemacetan di sekitar kawasan Gelora Bung Karno (GBK) dan lokasi pendukung lain menjelang penyelenggaraan Asian Games 2018 dapat teratasi.
“OCA mengkhawatirkan kemacetan di sekitar Gelora Bung Karno maupun arus lalu lintas dari dan menuju wisma atlet di Kemayoran. Panitia penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) diminta mengatasi masalah itu secara serius,” kata Gatot S Dewa Broto.
Selain kemacetan, OCA juga menyinggung sanksi dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA) terhadap Indonesia dalam pertemuan yang juga dihadiri perwakilan Jepang sebagai penyelenggara Asian Winter Games 2017 dan Turkmenistan sebagai penyelenggara Asian Indoor and Martial Arts Games 2017.
“Kami menjelaskan Indonesia sudah terbebas dari sanksi WADA melalui surat dari lembaga antidoping itu kepada Menteri Pemuda dan Olahraga. Kami berharap OCA tidak lagi meragukan kesiapan Indonesia terkait dengan persoalan doping,” kata Gatot.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Presiden INASGOC memaparkan 44 cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam Asian Games, perkembangan infrastruktur, rencana penyelenggaraan Kejuaraan Uji Coba Asian Games pada November, dan sosialisasi Asian Games.
“Wakil Presiden OCA Rita Subowo sebagai perwakilan OCA yang memantau perkembangan penyelenggaraan Asian Games juga melaporkan kondisi terakhir di Indonesia kepada Presiden OCA Sheikh Ahmed,” kata Gatot.
INASGOC, lanjut Gatot, akan melakukan sosialisasi logo dan maskot Asian Games untuk dipasang di gedung-gedung di Jakarta dan sejumlah armada transportasi umum, seperti pesawat Garuda Indonesia, gerbong kereta api, gerbong LRT, dan gerbong MRT pada pertengahan 2017. (vv-ant)

Close Ads X
Close Ads X