Liverpool – Separuh hati Mohamed Salah menyimpan kota Roma dan AS Roma. Maka tak ada ekspresi lain kecuali berat dan emosional untuk pemain Liverpool ini saat harus menghadapi Roma.
Salah akan berhadapan dengan mantan klubnya, Roma, di semifinal Liga Champions. Reuninya dengan Giallorossi ini terjadi tak sampai setahun dari transfernya musim panas lalu.
Bersama Roma, Salah membangun kembali reputasinya sebagai penyerang yang bertalenta. Citranya memang sempat turun sejak kesulitan di Chelsea, hingga dipinjamkan ke Fiorentina lalu ke Roma.
Di ibukota Italia, dia tampil sebanyak 83 kali di seluruh ajang dengan torehan 34 gol dan 24 assist. Penampilannya itu cukup untuk membuat Liverpool terkesan dan membelinya dengan harga 50 juta euro.
Bagi Roma sendiri, melepas Salah bukanlah keputusan mudah namun harus diambil. Mereka butuh dana untuk menyeimbangkan neraca keuangan demi lolos dari aturan Financial Fair Play.
Sementara untuk Salah, bergabung Liverpool merupakan sebuah langkah lanjut dalam kariernya. Dia merasa cocok dengan pendekatan Liverpool dan khususnya Juergen Klopp, yang terbukti dari torehan 41 gol plus 13 assist dalam 46 penampilan sejauh ini.
Lalu takdir mempertemukannya kembali dengan Roma, di saat performanya sedang panas-panasnya di Liverpool. Pemain 25 tahun itu mengakui bahwa dua laga lawan Roma ini amat emosional untuknya.
“Laga ini datang dengan emosi lebih besar. Setiap harinya saya berbicara ke para pemain mereka, kemarin saya berbicara dengan Totti. Ini tidak mudah untuk saya. Saya mencintai klub tersebut, saya mencintai kotanya, dan saya tahu mereka mencintai saya. Jadi ini takkan mudah untuk saya. Ada emosi yang lebih besar,” kata Salah.
“Saya tahu mereka, kami bermain bersama selama dua tahun. Mereka tahu bagaimana saya bermain, saya pun tahu bagaimana mereka bermain. Ini sama sekali takkan jadi laga yang mudah. Tapi yang saya rasakan lebih ke emosi. Saya berjuang untuk klub ini selama dua tahun dan sekarang, delapan bulan kemudian, saya harus kembali ke sana.”
Salah bersama rekan-rekannya akan menjamu Roma di Anfield, Rabu (25/4) dinihari WIB. Pelatih The Reds, Juergen Klopp, sangat percaya diri pasukannya bisa menggempur Roma. Ia bahkan tak meragukan kualitas Salah dalam laga ini.
Liverpool tak berhasil meraih poin penuh dalam lawatan ke markas WBA di The Hawthorns. Mereka diimbangi 2-2 oleh tim yang kini menjadi juru kunci Premier League. Namun The Reds tak terpengaruh hasil imbang dengan West Bromwich Albion.
Klopp bersikukuh anak asuhnya tak terpengaruh dengan hasil dengan WBA itu. Dia segera mendiskusikan kelebihan dan kekurangan Roma bersama jajaran pelatih sehari setelah pertandingan dengan WBA.
“Kami menunjukkan kepada mereka apa yang penting soal Roma. Mereka bertanding Sabtu dan Minggu ada pertemuan soal itu. Pemain menjalani pemulihan dan latihan untuk menghadapi pertandingan itu. Tak ada banyak waktu, tapi saya yakin pemain akan siap,” kata Klopp.
Celah
Pelatih Roma, Eusebio Di Francesco, menilai Liverpool punya celah, tapi di sisi lain sangat berbahaya di lini depan.
Namun dia mengakui tim arahan Juergen Klopp itu punya orientasi amat ofensif: tak masalah kebobolan berapapun selama bisa bikin gol lebih banyak. Di Premier League, Liverpool merupakan tim terproduktif kedua dengan 80 gol. Namun mereka sudah kebobolan 37 kali, yang mana terburuk di antara tim-tim lima besar.
“Mereka sebenarnya tak terlalu solid di pertahanan. Tapi Liverpool adalah tipe tim yang kalau mereka bikin enam gol dan kebobolan tiga, mereka sudah senang,” kata Di Francesco kepada Mediaset Premium seperti dilansir Football Italia.
“Sementara kami memulai dengan bertahan sebagai sebuah tim dan baru kemudian mengarah ke pergerakan menyerang. Bagaimanapun Liverpool adalah sebuah tim dengan kualitas besar.”
“Leg pertama digelar tandang dan itu bisa menjadi sebuah keuntungan, tapi juga membuat persiapan taktik menjadi sangat sulit. Saya sudah tahu susunan starternya nanti, semua sudah direncanakan, tapi saya takkan bilang ke kalian. Saya cuma bisa bilang Edin Dzeko akan bermain,” tandasnya.
(dc-ss-adp)