Astri, Termotivasi Prestasi Pelatih

Medan – Atlet binaan KONI Medan pada cabor atletik nomor lempar cakram sangat termotivasi dengan prestasi sang pelatih Zulham Effendi yang menuai prestasi pada PON/XVII 2008 di Kaltim dan PON/XVIII 2012 di Riau. Untuk saat ini pelajar SMK Tritech Informatika Medan dengan lemparan terjauh 31,87 m pada Arena POPKOT Medan I/2017.

Sepak terjang anak dari pasangan berbahagia Suhardi dan Nila Fauziah yang bernama lengkap Pramoedyastri Sufallah yang biasa dipanggil dengan akrab Astri mulai menggeluti atletik tahun 2013 sebagai pelari. Namun pada tahun 2014 beralih ke lempar cakram karena termotivasi sang pelatih Zulham Effendi hanya 8 bulan latihan berhasil menuai prestasi nasional.

Prestasi yang diraih antara lain, perunggu antar pelajar kota Medan 2014, perak Porkot 2014, empat perak Porwil Kota Medan 2015, dua emas antar pelajar kota Medan 2015, perungg dan perak Porkot 2015, emas Popdasu 2015, emas antar pelajar kota Medan 2016, emas Porwil Kota Medan 2016, perak Porkot 2016, dua emas Porwil Kota Medan 2017, dua emas Popkot Medan 2017, namun dirinya gagal membawa pulang medali pada ajang Kejurnas atletik di Jakarta 2017, karena telah bertanding maksimal peringkat keempat.

Bulan Ramadan bukan halangan bagi anak bungsu dari dua bersaudara ini untuk terus belatih. Target yang dipasang tidak muluk-muluk pada Kejurda atletik Piala Gubsu 2017 yang sudah diambang pintu, yang digelar di Medan, agustus mendatang, tentunya akan memberikan kontribusi emas bagi kontingen Medan.

Penggemar nasi goreng ini diperkenalkan lempar cakram oleh pelatih untuk melihat secara langsung teknik-teknik lemparan cakram. Hal ini membuat tertarik dengan lempar cakram karena tekniknya yang susah, dan jarang diminati orang. Jadi intinya hanya atlet tertentu yang dapat menguasai lemparan cakram dengan baik. Sejak itu, Astri mulai latihan lemparan cakram dan telah menuai beberapa prestasi dari kerja keras selama latihan.

Selain mengidolakan pelatihnya sendiri, Astri juga mengidolakan atlet cakram Dwiratna asal Jateng sebagai pemegang rekor nasional. Apalagi Dwiratna sering memberikan masukan tentang teknik lemparan cakram saat Kejurnas di Jakarta maupun saat dialog melalui ponsel.

“Kejuaraan dalam dekat ini, Kejurda Atletik Piala Gubsu 2017, target sudah tentu emas. Namun saya tidak mau sesumbar yang penting bakal tampil dengan kemampuan yang dimiliki dan berlaga maksimal untuk memberikan medali emas untuk Medan,” ujar Astri di stadion Unimed, Kamis (22/6).

Penggemar musik Korea ini menuturkan cita-cita sederhana yang harus diwujudkan ke depan tentunya dapat memecah rekor nasional. selain itu, Pemko Medan untuk memperhatikan atlet atletik yang sampai saat ini dipungut biaya untuk latihan di stadion Unimed. Apalagi waktu berangkat Kejurnas di Jakarta para atlet menanggung biaya sendiri.

(bambang nl)

Close Ads X
Close Ads X