Tidak Takut Jokowi | PAN Siap Lepas Kursi Menteri

(Dari kiri) Perwakilan partai koalisi pemerintah Agus Gumiwang (Golkar), I Gusti Agung Rai Wirajaya (PDIP), Melchias Mekeng (Golkar), Jhonny G Plate (Nasdem), Reni Marlinawati (PPP), Robert Kardinal (Golkar), Amir Uskara (PPP) berbincang saat tiba untuk memenuhi undangan Presiden Joko Widodo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/7). Pertemuan presiden dengan perwakilan partai koalisi pemerintah tersebut berlangsung tertutup. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/kye/17

Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan menyatakan, partainya tak takut jika posisi menterinya dicopot oleh Presiden Joko Widodo.

Kata dia, PAN mau tidak mau harus siap kehilangan menterinya. Apalagi, PAN beberapa kali tidak hadir dalam sejumlah rapat parpol koalisi pemerintah.

“Kalau ditanya siap atau tidak, PAN siap (menterinya dievaluasi Jokowi). Kami serahkan sepenuhnya kepada hak prerogatif presiden,” ujar Taufik di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/7).

Meski siap, Taufik mengatakan, sejauh ini PAN masih konsisten untuk mendukung pemerintahan Jokowi hingga tahun 2019. Dukungan itu merupakan hasil kesepakatan dalam Rakernas PAN.

Meski begitu, soal kesengajaan PAN tidak hadir dalam rapar koalisi pemerintah, Taufik enggan menanggapi lebih jauh. Menurutnya, kewenangan menjawab itu ada di tangan DPP PAN.

Taufik menegaskan, isu renggangnya hubungan PAN dengan Jokowi tidak akan berdampak pada kekuatan PAN ke depan. Ia mengklaim, PAN merupakan partai sarat pengalaman dalam berkoalisi dengan pemerintah.

Oleh karena itu, ia dengan tegas menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden untuk menentukan apakah PAN akan didepak atau tidak.

“Masalah koalisi bukan hal yang baru buat PAN. PAN pernah berkoalisi dengan Pak Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY, dan Pak Jokowi. Tidak ada hal yang berbeda,” ujarnya.

Lebih dari itu ia mengklaim, tidak akan ada keputusan sepihak dari PAN tanpa melalui kesepakatan pada Rakernas menyikapi posisinya di pemerintahan Jokowi.

Semua Parpol Koalisi Diundang
Terpisah, Jokowi menyatakan tidak mengetahui secara pasti alasan PAN tidak hadir dalam rapat koalisi dua hari lalu. Namun, ia menilai, ketidakhadiran anggota parpol koalisi pemerintah adalah hal yang biasa.

Ia juga berkata, dirinya bukan pihak yang mengundang parpol kolaisi untuk rapat. Undangan rapat dipegang oleh Menteri Sekretariat Negara Pratikono atau ‘Ketua Kelas’ di dalam koalisi.

“Saya tahunya semua partai pendukung itu kita undang. Ya bisa saja ada undangan yang tidak sampai. Tapi (saya) tidak mengerti itu kan teknis. Mungkin di Mensesneg atau di ketua kelasnya,” ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (26/7).

(cnn)

teks

Close Ads X
Close Ads X