Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Waspada

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kata sambutan pada acara Rembuk Pajak dan Tempo Country Contributor Awards 2018 di Jakarta, Senin (6/8). Acara tersebut mengangkat tema “Menggali Presepsi Wajib Pajak Terhadap Kewajiban Membayar Pajak, Praktek Perpajakan dan Pelayanan Pajak 2018”. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc/18.

Jakarta | Jurnal Asia

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan tetap waspada dalam melihat kondisi ekonomi Indonesia. Hal tersebut, terkait dengan adanya pelebaran current account deficit atau neraca transaksi berjalan (CAD) di kuartal II-2018 yang mencapai USD8 miliar atau 3% terhadap PDB.
Angka defisit ini jauh lebih besar dibandingkan CAD di kuartal sebelumnya sebesar USD5,7 miliar atau 2,2% terhadap PDB.

Sri Mulyani mengatakan, peran masing-masing dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan dimaksimlkan untuk menjaga ekonomi Indonesia.

“Untuk kita, ekonomi akan terus dijaga dengan melihat waspada, baik neraca yang dimiliki pemerintah yaitu neraca Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), neraca Basan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga dari sisi kebijakan moneter, inflasi rendah mandatnya BI menjaga stabilitas Rupiah kita. Neraca perbankan juga diawasi oleh OJK maupun lembaga keuangan,” kata Sri Mulyani di Hotel Luwansa, Jakarta, Senin (13/8).

Selain mengawasi kondisi domestik, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, pemerintah akan memantau kondisi ekonomi global. Sebab, guncangan ekonomi global bisa memberikan dampak negatif bagi indikator makro Indonesia.

Misalnya, nilai tukar Rupiah yang terjungkal sebagai imbas dari krisis keuangan yang terjadi di Turki. Mata uang Turki, Lira jatuh cukup dalam terhadap Dolar AS sebagai buntut dari penerapan kebijakan kenaikan tarif baja dan alumunium dari Turki, yang tidak dibarengi dengan langkah preventif dari otoritas Turki.

“Kita akan terus waspada dan terus melakukan exercise bagaimana kalau kondisi global menimbulkan dinamika yang jauh lebih tinggi lagi, dan itulah yang harus kita siapkan,” ujar Sri Mulyani. (oz/put)

Close Ads X
Close Ads X