Proyek Tanpa Plang ­Muncul di Sei Pasir

Tanjungbalai | Jurnal Asia
Pengerjaan proyek pembangunan tembok penahan diduga siluman, mun­cul di Desa Sei Pasir kecamatan Sei Kepayang Timur Kabupaten Asahan. Pasalnya, anggaran dana pengerjaan proyek tersebut tak diketahui sumbernya. Informasi yang dihimpun, kemarin, dari warga setempat, D Sirait me_nyebutkan, pengerjaan pembangunan tembok pe­nahan tersebut dinilai tidak transparan karena tidak memakai papan plang proyek, sehingga pengerjaannya diduga siluman. “Warga tak mengetahui dari mana anggarannya dari pemerintah atau swasta,” ujarnya.
Menurutnya, apabila proyek tersebut berasal dari anggaran pemerintah sudah barang tentu ada papan plang, sehingga masyarakat tahu dari mana dan siapa pelaksanaannya. “Kendati pembangunan masih tahap pengerjaan, disinyalir menuai banyak masalah dan tidak sesuai dengan bestek. Adukan semen dikerjakan dengan cara manual, kayu cerocok tidak sesuai dengan ukuran,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sei Pasir, Eka mengatakan, hasil dari pantauan di lapangan dan laporan yang diterimanya, pembangunan tembok penahan pada bagian
sisi kiri tidak menggunakan kayu cerocok, meskipun ada hanya cerocok tiang penaham saja, sedangkan pada sisi kanan diakuinya memakai kayu cerocok, namun panjang dan besar kayu tersebut tidak diketahuinya.
Lanjutnya, proyek itu berasal dari Provinsi Sumatera Utara berupa tembok penahan dan pengerasan beskos se­panjang 8 km. “Namun di Sei Pasir hanya 2 km,” ujarnya.
UPT Bina Marga Tanjungbalai, Salim bersama dua pegawai dari Bina Marga Sumut saat ditemui di lokasi, membantah jika bangunan tembok penahan tidak memakai kayu cerocok. “Mana mungkin pembangunannya tidak memakai kayu cerocok, ditambah tanah di daerah ini sangat labil, siapa yang mengatakan tidak pakai kayu cerocok?,” sebutnya.
Ketika wartawan mengatakan jika sumber informasi berasal dari kepala desa setempat, Salim terkejut. “Baru saja kami ketemu, namun tidak ada komentar apa-apa,” pungkasnya. (rimanto)

Close Ads X
Close Ads X