Operasi Simpatik Toba 2017 Berakhir | Pelajar dan Mahasiswa Terbanyak Pelanggar Lalulintas

Petugas Kepolisian Sektor Serpong menasehati pelajar yang kedapatan tidak memiliki surat-surat kendaraan saat razia simpatik di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (13/3). Operasi yang sudah berlangsung 1 – 21 Maret 2017 tersebut untuk memberikan edukasi tentang berlalulintas yang baik di jalan raya. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/ama/17

Operasi Kepolisian Terpusat Simpatik Toba 2017 yang digelar Direktorat Lalulintas (Dit Lantas) Polda Sumut dan 27 polres jajaran selama 21 hari terhitung dari 1 hingga 21 Maret, resmi berakhir.

Bidang Humas Polda Sumut merilis, jumlah pelanggaran berupa teguran tercatat 38.604 set, sedangkan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas kendaraan roda dua sebanyak 31.119 unit, mobil penumpang 4.184 unit, mobil bus 1.052 unit, mobil barang 2.204 unit dan kendaraan khusus 45 unit.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, melalui Kasubbid Penmas, AKBP MP Nainggolan mengatakan, ada 2.549 pelanggaran dilakukan pegawai negeri sipil, karyawan swasta 17.218 orang, pelajar 10.274 orang, pengemudi 2.795 orang, TNI 38 orang, Polri 75 orang dan lainnya 4.655 orang.

“Dilirik dari usia, para pelaku pelanggaran terbanyak adalah pelajar atau mahasiswa yang berada pada usia 21-25 tahun yakni 7.764 orang, disusul umur 16-20 tahun sebanyak 7.722 orang. Menyusul usia 26-30 tahun sebanyak 6.784 orang,” ujar Rina, Rabu (22/3).

Rina menuturkan, usia 0-15 tahun yang seharusnya tidak bisa berkeliaran di jalanan karena belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), justru jumlahnya banyak yakni 2.220 orang.

Mantan Kapolres Binjai tersebut menuturkan, jumlah kecelakaan lalu lintas 160 kasus dengan rincian korban meninggal dunia 60 orang, luka berat 59 orang, luka ringan 6.167 orang, dengan kerugian materil berjumlah Rp182.790.000.

“Untuk penerangan ke masyarakat, kami telah beri penjelasan kepada para pengendara sebanyak 5.411 kali, penyebaran brosur dan pemasangan spanduk 5.349 kali, program keamanan lantas 1.092 kali, program keselamatan lantas 1.975 kali. Begitu juga pengaturan lantas 11.115 kali, pengawalan lantas 199 kali dan patrol lantas 4.190 kali,” sebut Rina.

Untuk diketahui, operasi ini digelar di seluruh wilayah provinsi Sumatera Utara yang mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif melalui pengaturan, penjagaan dan patrol lalu lintas didukung dengan kegiatan refresif melalui teguran simpatik dan penegakan hukum secara selektif prioritas.

Operasi ini digelar untuk mewujudkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap UULAJ dengan Polantas sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial diruang publik berusaha mewujudkan Kamseltibcarlantas. (ial)

Close Ads X
Close Ads X