KTP Palsu Diimpor dari Kamboja

Polisi menunjukkan barang bukti Kartu Tanda Penduduk (KTP) Asli (kiri) dan KTP palsu (kanan) saat ungkap kasus KTP palsu di Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Minggu (21/8). Unit Tipidek Satreskrim Polrestabes Surabaya menangkap dua tersangka berinisial AW (35) dan NS (42) atas kasus dugaan pembuatan KTP palsu untuk pengurusan perpanjangan STNK serta perpanjangan pajak kendaraan bermotor dan polisi mengamankan sejumlah barang bukti beberapa diantaranya 11 lembar KTP, tujuh lembar bahan KTP kosongan, satu unit komputer, satu unit mesin printer dan satu unit alat press KTP. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/pd/16

Beredar dan pemakaian KTP palsu di Indonesia bukanlah berita hoax ataupun isapan jempol belaka. Buktinya, pihak Bea Cukai menemukan barang bukti dan indikasi terlibatnya sindikat internasional, dalam kasus ini.

Adalah pihak Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, yang menemukan pengiriman kartu tanda penduduk (KTP) palsu dari Kamboja. KTP tersebut berjumlah 36 lembar.

“Berdasarkan laporan dari lapangan, pada hari Jumat tanggal 3 Februari 2017 didapati pengiriman barang melalui FedEx berupa 36 lembar KTP, 32 lembar kartu NPWP, 1 buku tabungan, dan 1 buah kartu ATM,” ujar Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi, Kamis (9/2).

Temuan pengiriman KTP ini juga ditanyakan pihak Komisi II DPR yang dipimpin Agung Widyantoro saat mengunjungi Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Rawamangun, Jaktim, Kamis siang.

Dalam kunjungan anggota DPR, Budi membenarkan adanya pe­ngiriman KTP dari Kamboja tersebut.

Heru juga menjelaskan, barang kiriman tersebut berasal dari Kamboja. Penemuan ini terungkap dari pemeriksaan petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta.

“Sesuai dengan prosedur, petugas lapangan melakukan pemeriksaan rutin atas barang-barang yang dikirim melalui perusahaan jasa titipan, termasuk yang lewat FedEx ini,” sambungnya.

“Pemeriksaan dilakukan baik atas dokumen maupun fisik barang dengan menggunakan alat bantu X-ray. Pemeriksaan dilakukan ber­sama petugas FedEx. Jadi ini se­­be­narnya kegiatan rutin,” lanjut Heru.

Temuan pengiriman KTP palsu tersebut saat ini masih didalami oleh pihak Bea-Cukai, aparat polisi, serta Kementerian Dalam Negeri/Duk­­capil.

“Kami tengah berkoordinasi intensif untuk mengetahui motif pengiriman barang-barang tersebut. Kalau melihat ada KTP, NPWP, buku tabungan, dan kartu ATM, bisa jadi pengiriman ini terkait dengan rencana kejahatan siber, kejahatan perbankan, atau pencucian uang. Untuk memastikannya, perlu waktu untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut,” imbuh Heru.

Terkait kasus ini yang sebelumnya sempat menyebut KTP palsu cuma hoax, Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arief Fakrullah membenarkan.

Bahwa terdapat pengiriman barang cetakan yang berasal dari Kamboja. Barang cetakan tersebut dikirim melalui Jasa Pengiriman melalui Bandara Soekarno Hatta. (dtc/ant)

Close Ads X
Close Ads X