Korban TKI Kapal Tenggelam di Batam Capai 54 Orang

Anggota tim gabungan mengevakuasi jenazah korban tenggelamnya kapal yang mengangkut TKI di Perairan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (4/11). Tim gabungan Basarnas, TNI dan Polri berhasil mengevakuasi sebanyak 33 jenazah korban tenggelamnya kapal di Perairan Nongsa, Batam dan enam orang TKI masih dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian. ANTARA FOTO/M N Kanwa/aww/16.
Anggota tim gabungan mengevakuasi jenazah korban tenggelamnya kapal yang mengangkut TKI di Perairan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (4/11). Tim gabungan Basarnas, TNI dan Polri berhasil mengevakuasi sebanyak 33 jenazah korban tenggelamnya kapal di Perairan Nongsa, Batam dan enam orang TKI masih dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian. ANTARA FOTO/M N Kanwa/aww/16.

Jakarta – Tim gabungan masih melakukan penanganan korban kecelakaan laut tenggelamnya kapal kayu yang mengangkut TKI dari Malaysia di perairan Batam. Hingga hari ketiga sejak kapal tenggelam, tim masih berupaya untuk mencari korban yang dilaporkan masih hilang. Menurut data sampai Jumat (4/11) siang ini ada 6 orang yang masih hilang dan 54 korban telah ditemukan meninggal dunia.

“Total penumpang ada 101 orang. Dari jumlah itu 95 orang telah ditemukan dimana 54 meninggal dan 41 orang selamat,” kata Kapolda Kepri Brigjen Sam Budi Gusdian saat dihubungi. 95 orang itu terdiri dari 77 lelaki dan 16 orang perempuan dewasa. Lalu juga 2 orang anak-anak berkelamin perempuan. Dari 41 yang selamat itu satu orang adalah ABK bernama Dodi yang sudah jadi tersangka.

“Dari 54 orang yang ditemukan meninggal itu 12 orang sudah berhasil diidentifikasi. Bahkan satu orang, atas nama Desiana (44) sudah diantarkan ke keluarga di Punggur, Batam,” lanjutnya.
Polisi juga masih mencari nahkoda kapal bernama Hamzah yang menurut Dodi dalam keadaan selamat. Kapal terbalik karena kelalaian awak kapal.

Ceritanya para TKI ilegal yang hendak pulang via Batam itu dipaksa turun di perairan Nongsa, Batam oleh tekong. Awalnya tekong memperkirakan lokasi penuruan para TKI itu sudah dangkal. Tapi ternyata masih dalam karena sedang pasang naik. Ditambah ombak yang sedang tinggi membuat kapal terbalik. Korban pun mulai panik.

Setelah kapal terbalik mereka mencoba menyelamatkan diri masing-masing. Beberapa dari mereka yang bisa berenang membantu menyelamatkan yang lain. Namun karena lamanya bantuan, satu persatu mereka terpencar sampai mereka diselamatkan oleh seorang nelayan.
(bs)

Close Ads X
Close Ads X