Desa Terluar Bisa Menjadi Tujuan Wisata

Jakarta | Jurnal Asia
Menteri Desa Pembangunan, Daerah Tertinggal dan Trans­migrasi Marwan Jafar menga­takan, desa terluar yang berba­tasan dengan negara tetangga bisa menjadi tujuan wisata. “Desa-desa terluar itu bisa menjadi potensi wisata, jika dikelola secara benar bisa men­jadi tujuan wisata,” ujar Marwan di Jakarta, Selasa.

Saat ini, sebanyak 92 pulau terluar di Tanah Air berbatasan langsung dengan negara tetang­ga, yaitu Australia, Malaysia, Singapura, India, Thailand, Vietnam, Fillipina, Palau, Papua Nugini dan Timor Leste.

Karena itu, sambung Marwan, ke­menteriannya akan mengkaji kemungkinan membangun de­sa-desa di pulau terluar itu sebagai desa wisata dengan memanfaatkan potensi alam yang ada di sekitar wilayah tersebut.

“Kita sedang telaah dan kaji, desa di pulau-pulau terluar yang memiliki potensi alam dan budidaya lokal kita dorong agar menjadi tujuan wisatawan, baik domestik maupun asing,” kata dia.
Dengan memanfaatkan po­ten­si yang dimiliki desa-desa di pulau tersebut, Marwan me­yakini banyak wisatawan yang tertarik untuk datang ke wilayah perbatasan. Sehingga, kesan bahwa wilayah perbatasan sama sekali jauh dari hiruk pikuk kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya akan tereliminir.“Selain itu, sesuai dengan target kami di kementerian untuk membangun desa mandiri pun juga terealisasi dengan program tersebut,” papar M­arwan.

Terkait masih minimnya sum­ber daya manusia di per­batasan, Marwan kembali menyatakan akan membuka program trans­migrasi kepada masyarakat yang tinggal di wilayah padat penduduk.
“Soal SDM nanti kita kita buka trans­migrasi, bagi masyarakat di Jawa atau di wilayah padat penduduk lainnya, dari pada di desa sendiri tapi tidak memiliki pekerjaan tetap, lebih baik transmigrasi ke desa-desa per­batasan,” kata dia.

Industri pariwisata ter­buk­­ti antikrisis global. Saat perekonomian global terpuruk, pertumbuhan pariwisata Indo­nesia tetap tumbuh, bahkan melebihi angka pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertumbuhan industri pa­riwisata di Indonesia pada 2014 mencapai 9,39 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Angka itu di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen. (ant)

Close Ads X
Close Ads X