Suplai Listrik Baru Bagi 500 Ribu Rumah di Sumut

ptla
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Wampu resmi beroperasi secara komersial dan merealisasikan perannya, dalam menyediakan energi listrik yang bersih dan ramah lingkungan. PLTA yang dibangun oleh perusahaan BUMN Korea, PT Wampu Electrik Power (WEP) tersebut menghasilkan daya listrik sebesar 45 Mega Watt (MW), dan dapat menyuplai sekitar 500 ribu rumah di Sumatera Utara.

Konstruksi PLTA Wampu yang berlokasi di Rih Tengah Kabupaten Karo Sumut dimulai sejak tahun 2011 dan sempat tertunda akibat erupsi Gunung Sinabung. Proyek Wampu ini menghabiskan anggaran sekitar USD174 miliar dengan rincian, modal sekitar 25 persen atau USD43 miliar dan pinjaman 75 persen atau USD131 miliar.

Dengan kapasitas 45 MW yang dihasilkan dari 3 unit pembangkit masing-masing 15 MW, PT WEP menjual listrik ke PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) dengan harga USD7,23 sen per Kilowatt Hour (KwH) dengan masa kontrak 30 tahun.

Pembangkit listrik ini diproyeksikan dapat memasok listrik sebesar 35 GWh per tahun di wilayah Sumut Presiden Direktur of Wampu Elektrik Power Young-kyu Park mengatakan, pihaknya ingin ikut berkontribusi kepada Indonesia khususnya di Sumatera Utara. Pihaknya turut serta dalam program percepatan (fast track) 10.000 MW tahap kedua melalui proyek PLTA Wampu sebesar 45 MW.

“Kami berkontribusi kepada PT PLN dengan menyuplai daya listrik yang stabil sekitar 500 ribu rumah di provinsi Sumatera Utara di mana permintaan kekuatan daya listrik lebih dari suplai,” katanya pada peresmian PLTA Wampu di Rih Tengah Kabupaten Karo, Kamis (3/11).

Penyelesaian pembangunan PLTA ini, lanjutnya, setelah 5 tahun lamanya. Setelah memulai operasional secara komersial akhir April lalu, kekuatan mesin menunjukkan performa yang luar biasa dan semua itu tidak terlepas dari seluruh pihak yang terlibat dan berkontribusi dalam proyek ini.

“Tak akan pernah saya lupakan orang-orang yang telah mengorbankan hidupnya dalam usaha dan jasa mereka. Saya akan melakukan yang terbaik pada proyek ini dengan memberi harapan kepada para pekerja untuk mewujudkan mimpi mereka,” ujarnya.

President of Komipo, Chung Chang Kil menambahkan, pihaknya yakin akan dapat terus menyuplai listrik untuk Sumut. Sebab, adanya PLTA tersebut direncanakan dapat memberikan manfaat dalam jangka waktu panjang.

“Komipo bersama PLTA Wampu tidak hanya memikirkan keuntungan semata tapi juga kontribusi kepada masyarakat melalui program CSR yakni dengan membangun tiga sekolah dasar di sekitar PLTA. Disamping itu, PLTA ini dioperasikan dengan teknologi ramah lingkungan yang berkesinambungan.

Sementara Operasional Manager PT PLN Sumut Sukahar mengatakan, beban puncak kabupaten Karo mencapai 33MW dan sebelumnya di suplai dari PLTA Renun. Namun, setelah adanya PLTA Wampu, Kabupaten Karo sepenuhnya disuplai oleh PLTA tersebut.

“Pembangunan PLTA ini sempat terganggu karena beberapa masalah seperti erupsi Sinabung, masalah infrastruktur dan lainnya. Semoga ke depannya Sumut tidak akan defisit listrik lagi dengan adanya PLTA ini,” tukasnya.

Dikatakannya, PLN juga memiliki rencana untuk membangun pembangkit dan transmisi lain dari Sumatera Selatan hingga ke Sumut. Sehingga kelebihan daya yang ada bisa ditransfer ke Sumut.
Direktur ESDM Satya Zulfanitra Sastra menambahkan, dengan dioperasionalkannya PLTA Wampu tentunya dapat mengurangi defisit listrik yang selama ini terjadi di Sumut. PLTA Wampu diharapakan dapat mensuplai listrik di daerah Karo khususnya dan Sumut pada umumnya.

“Dengan adanya PLTA ini, diharapkan dapat memperkuat ekonomi masyarakat lokal maupun penyerapan tenaga kerja kerja. Selain itu, program CSR yang dilakukan PT WEP dapat memberikan efek terhadap masyarakat sekitar,” tukasnya. (netty)

Close Ads X
Close Ads X