Sumut Butuh Rp528 Miliar untuk Bantu Masyarakat Miskin saat Pandemi Corona

Ilustrasi masyarakat miskin.Ist

Medan | Jurnal Asia 
Pengamat ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin menilai, Sumut butuh paling sedikit Rp528 miliar untuk membantu masyarakat miskin yang terdampak corona. Banyak masyarakat miskin yang mulai mengeluh karena kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Menurut Gunawan, ekonomi perlahan mulai mengalami kelumpuhan. Sebab, berbagai fasililitas dari berbagai bidang seperti rumah makan, sekolah, kantor dan lainnya harus ditutup atau dibatasi operasionalnya.

Baca Juga : 4 Hari Dirawat, Seorang Pasien Positif Covid-19 Meninggal Dunia di RS Bunda Thamrin

“Masyarakat miskin perkotaan pasti akan terdampak padahal pemerintah masih menetapkan social distancing. Belum lagi bentuknya itu karantina wilayah atau bahkan lockdown,” katanya, Selasa (31/3/2020).

Ia menilai, aktifitas ekonomi Sumut saat ini sudah mengalami kontraksi 30%. Pantauan ini dilakukan mulai dari pasar tradisional hingga pusat perbelanjaan modern hingga industri pada umumnya.

Dan yang paling terkena dampaknya adalah industri perhotelan, pusat perbelanjaan, perdagangan. Dan yang paling terpukul disitu adalah tenaga kerja informal serta pekerja yang dibayar harian.

Dengan begitu, ada tambahan sekitar 35% tenaga kerja informal maupun harian yang kehilangan pekerjaannya. Jika tenaga kerja informal di Sumut jumlahnya 3.8 jutaan maka ada tambahan 1 juta orang yang kehilangan pendapatan dan butuh pertolongan dan ditambah dengan jumlah angka orang miskinnya yang sekitar 10% dari total populasi masyarakat.

Ia merinci, setidaknya ada sekitar 2.2 juta orang yang membutuhkan bantuan untuk sekedar bertahan hidup. Katakanlah, satu orang itu mengkonsumsi beras 0.3 Kg per hari maka setidaknya 19.800 ton beras per bulan untuk membantu mereka yang kesulitan ekonomi karena corona saat ini.

Jadi Sumut membutuhkan biaya tambahan untuk bantuan beras sekitar Rp198 miliar setiap bulannya dengan asumsi 1 kg beras Rp10 ribu. Ditambah lagi dengan kebutuhan lainnya seperti lauk pauk, dan listrik maka setiap orang disubsidi Rp5.000 per hari sebagai uang pengeluan diluar beras sekitar Rp330 miliar.

“Jika ditotal, Sumut membutuhkan sekitar Rp528 milyar untuk menutupi kebutuhan pangan masyarakat miskin maupun yang terdampak corona dalam sebulan. Tapi jika aktifitas ekonomi masyarakat seperti ini terus berjalan selama corona menyebar, maka kebutuhannya akan terus membengkak karena orang yang kehilangan pekerjaan semakin banyak,” ucapnya.

Tetapi, jika lockdown yang diputuskan pemerintah maka akan ada tambahan tenaga kerja informal yang kehilangan pekerjaan sebesar 1.8 juta lagi. Kebutuhan akan mendekati Rp1 triliun per bulan.

“Pandemi corona ini bukan hanya telah merusak urusan kesehatan maupun tatanan ekonomi masyarakat. Tetapi sangat potensial memicu masalah sosial lainnya. Kita harapkan masyarakat arif, dan pemerintah bergerak cepat,” pungkasnya.(nty)

 

One response to “Sumut Butuh Rp528 Miliar untuk Bantu Masyarakat Miskin saat Pandemi Corona

Comments are closed.
Close Ads X
Close Ads X