Poldasu Tegaskan Tembak di Tempat | Hery: Begal Adalah Produk dari Masyarakat

Medan | Jurnal Asia
Maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) belakangan ini, membuat sejumlah pejabat utama di Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Mapoldasu) angkat bicara. Ditemui di ruangannya, Di­rektur Pembinaan Masyarakat (Dir Binmas) Poldasu, Kombes Pol Dr Hery Subiansauri, SH, MH, MSi mengatakan, pencurian kendaraan bermotor atau yang belakangan populer dengan sebutan begal adalah produk dari masyarakat itu sendiri.

“Begal adalah produk dari masyarakat. Polisi bukan tidak bekerja, upayanya yakni tindakan refresif. Seharusnya tindakan preentif juga harus dilakukan,” ujar Hery, Rabu (4/3) siang.
Mantan Kapolres Subang itu menyebut, Polisi harus mela­kukan pendekatan kepada mas­yarakat, sebagai langkah untuk mempersempit ruang gerak para pelaku begal. “Ini harus dilakukan. Sis­kamling juga harus digalakkan. Waspada dan menjaga diri juga perlu,” sebutnya.

Hery mengimbau, bagi mas­yarakat yang pulang bekerja larut malam, lebih bagus menghindari jalan-jalan yang sepi dan selalu waspada.“Carilah jalan yang ramai. Kalau tidak terlalu penting ja­ngan keluar larut malam. Te­tap waspada dan saat berse­pedamotor usahakan sama ka­wan-kawan, jangan sendiri,” tegas Hery.

Sementara, Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Helfi Assegaf merinci, selama 1 Januari sampai 28 Februari, Poldasu dan 27 Polres jajaran mengungkap 59 kasus pencurian kendaraan ber­motor dan mengamankan 79 orang tersangka.

Helfi menguarai, selain ter­sangka pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti seperti 1 unit mobil, 39 sepedamotor, 14 buah senjata tajam dan 3 buah senjata api mainan terdiri dari dua rakitan dan 1 jenis air soft gun.“Dalam pengungkapan se­lama dua bulan ini, kami juga menyita uang tunai sebesar Rp338.500.000, 11 unit HP, 17 buah kunci letter T dan 71,5 gram emas,” sebut Helfi.

Dikatakan Helfi, dalam 4 hari terkahir ini terhitung sejak 29 Februari sampai 4 Maret, Poldasu dan 27 Polres jajaran telah mengungkap 32 kasus pencurian kendaraan bermotor dengan 11 tersangka dan menyita 32 unit sepedamotor curian.

“Operasi ini akan terus digelar secara berkesinambungan. Tim khusus dibentuk di setiap polsek, terdiri dari satuan intelejen tertutup, sabhara dan unit lalu lintas,” tegas Helfi.
Helfi menuturkan, perintah tembak di tempat tetap dilakukan untuk para pelaku yang memberi perlawanan kepada petugas dan masyarakat. “Semua kasus ditindaklanjuti. Polisi akan bertugas di sejumlah titik-titik rawan di kota Medan dan sekitarnya,” pungkas Helfi.

Ajak Warga Medan
Sementara itu, Komisi A DPRD Medan mengajak seluruh warga Kota Medan untuk bersama-sama memerangi kejahatan. Hal ini menyusul tingginya angka kejahatan selama ini. “Saya pikir jika semua elemen masyarakat, baik aparatur pe­merintahan mulai dari ting­kat kecamatan, kelurahan, ling­kungan, sampai kepada Par­tai Politik (Parpol), Organisasi Masyarakat (Ormas) Organisasi Kepemudaan (OKP), Karang Taruna, Lembaga Swadaya Mas­yarakat (LSM), niscaya Medan ini akan aman,” ujar anggota Komisi A DPRD Medan, Asmui Lubis, Rabu (4/3).

Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtara (F-PKS) DPRD Medan yang terpilih dari daerah pemilihan (Dapil) I ini mengakui, meski tidak 100 persan bisa aman, namun dengan perhatian tersebut, diharapkan dapat me­minimalisir tingginya angka kejahatan. Bila hanya mengharapkan aparat penegak hukum seperti Polresta dan jajarannya, hal ter­sebut diyakini belum mampu mengatasi tindak kriminilitas yang ada di Kota Medan. (ial/mag-01)

Close Ads X
Close Ads X