Medan | Jurnal Asia
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan melakukan evaluasi terhadap permintaan perawat atas penyetaraan jasa medis BPJS Kesehatan. Pemberian insentif akan diberikan kepada perawat berdasarkan bobot yang sudah ditetapkan pihak rumah sakit.
“Aspirasi dan permintaan perawat sudah dilaporkan ke direktur rumah sakit milik Pemko Medan tersebut. Sudah dilakukan evalusi dalam pembagian jasa medis itu. Maka saat pembagian jasa medis nantinya akan kelihatan apakah sudah di penuhi atau belum. Kalau aku gak paham mengenai sistem keuangan ini. Menurut informasi dari bagian keuangan sudah di evaluasi dan nantinya jasa yang diterimanya tergantung bobot perawat tadilah. Baik di jasa medis BPJS Kesehatan dan jasa medis Jamkesda,” Kata Kasubag Hukum dan Humas RSUD Dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin kepada wartawan, Kamis (5/6) di ruang kerjanya.
Sementara saat ditanya, apakah Bantuan dana insentif Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan sudah dibayar, Edison mengakui sudah dibayar dan insentif tersebut dibayar sampai bulan April. “Hari ini uang insentif perawat sudah dibayar sampai bulan April. Tadi, sudah dibagi juga kepada perawatperawat di rumah sakit,” tambahnya.
Disebutkannya, pegawai yang menerima insentif tersebut berbeda-beda sesuai dengan golongannya. Untuk golongan I dan II masing-masing sebesar Rp 1 juta per bulan. Golongan III Rp 1.250.000 per bulan dan golongan IV RP 1.500.000 per bulan.
Sementara itu, Kabid Keperawatan RSUD Dr Pirngadi Medan, Lini mengatakan segala tuntutan perawat sudah di evaluasi. Pihaknya menampung segala keluhan yang disampaikan. “Insentif hari ini keluar dan sudah dibagikan ke perawat. Mengenai tuntutan penyetaraan jasa medis BPJS Kesehatan nantinya akan sesuai porsi dan bobot mereka. Maka hasil yang mereka dapat berdasarkan dari bobotnya. Sekarang management kan sudah mendengar dan menyetujui segala tuntutan. Ya saya harap tidak ada demo-demo di ke depan harinya,” pungkasnya. (Irwan)