Perang Batu di USU, Belasan Mahasiswa Terluka

Medan – Mahasiswa dari Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) terlibat bentrok dengan Mahasiswa jurusan Teknik Sipil USU, Jumat (23/9) sore. Akibat baku pukul dan aksi saling lempar tersebut, belasan orang terluka terkena benda tumpul dan batu.

Informasi dihimpun dilokasi, keributan antar sesama mahasiswa itu, ditengarai oleh adanya ejekan dari sekompok mahasiswa yang diduga dari Jurusan Teknik Sipil, terhadap mahasiswa Teknik Mesin, ketika makan siang di areal Perpustakan USU.

“Gara gara diejek bang, mahasiswa (Teknik) Sipil ngejek mahasiswa junior Mesin botak botak, karena dari situ awal mulanya,” ujar salah seorang mahasiswa Fakultas Teknik yang enggan menyebutkan namanya kepada wartawan

Mahasiswa junior Teknik Mesin yang mendengar dipanggil “Botak” oleh mahasiswa Teknik Sipil, lantas mendatangi dan menanyakan, mengapa mereka dipanggil botak. “Ketika didatangi itu, terjadi keributan, dua orang mahasiswa junior Teknik Mesin dipukuli sama Teknik Sipil, kemudian mengadu ke senior,” katanya.

Tak terima rekannya dipukuli, sejumlah mahasiswa Teknik Mesin kemudian balik mendatangi mahasiswa Teknik Sipil, hingga akhirnya Jumat sore kemarin, perseteruan memanas dan berujung tawuran, yang diwarnai aksi saling lempar batu.

Petugas Security Kampus USU yang melihat kejadian itu, lalu menghubungi Polresta Medan, dan tak lama kemudian petugas yang tiba langsung meringsek masuk ke dalam kampus untuk meredam bentrokan. Akses jalan masuk ke Gedung Fakultas Teknik diblokir polisi dan satpam.

Kendati polisi berseragam melakukan penjagaan, tidak menyurutkan keberingasan mahasiswa untuk melanjutkan tawuran. Sekitar pukul 15.50 WIB, bentrok lemparan batu yang mulanya terjadi di depan Gedung Fakultas Teknik, akhirnya meluas hingga ke areal jalan dan gedung Politeknik USU.

Terlihat puluhan mahasiswa yang terlibat tawuran secara membabi buta melakukan pelemparan batu, ke arah kerumunan yang berada di luar Gedung Teknik. Tak ayal sejumlah mahasiswa yang berada di areal tawuran, pontang panting melarikan diri menghindari batu. Situasi mendadak mencekam.

Petugas Sat Sabhara Polresta Medan yang melakukan pengamanan di lokasi, mengambil tindakan tegas dengan meletuskan tembakan gas air mata ke arah puluhan mahasiswa yang melakukan pelemparan batu.

Pedihnya asap gas air mata, ampuh membuat puluhan mahasiswa membubarkan diri, seketika situasi berangsur kondusif. Pihak Rektorat USU langsung mengambil langkah mediasi antara kedua kubu bertikai di Gedung Fakultas Teknik USU

Kasat Sabhara Polresta Medan Kompol Siswandi menjelaskan, keributan ini bermula adanya dua orang Mahasiwa Fakultas Teknik Mesin yang dianiaya, sekitar pukul 11.30 WIB. “Awalnya itu ada mahasiswa baru Teknik Mesin, makan siang di Perpusatakaan berdekatan dengan gedung Sipil, diejeki botak botak, terus balik didatangi ditanya abang manggil kami botak, dari situ keributan terjadi, dua orang mahasiswa Teknik Mesin dipukuli,” kata Siswandi.

Pihak Ikatan Mahasiswa Fakultas Teknik yang mengetahui kejadian ini, lanjut Siswandi, kemudian melakukan perdamaian agar keributan ini tidak berlanjut. “Namun sore, ketika Ketua Ikatan Mahasiswa menyelesaikan persoalan, kedua kelompok itu saling serang,” katanya.

Mantan Kapolsek Medan Barat ini, menyatakan tercatat ada 10 orang mahasiswa yang menderita luka luka akibat tawuran ini. “Yang terdata ada lima orang dari Fakultas Teknik Mesin dan lima orang Teknik sipil,” jelasnya.

“Situasi sekarang sudah kondusif, pihak Rektorat menyampaikan bila terjadi lagi, maka akan diberikan tindakan hukum,” tandasnya sembari mengatakan tidak ada yang diamankan dalam tawuran itu. (bowo)

Close Ads X
Close Ads X