Penderita DBD dan ISPA Tertinggi di Medan

Medan | Jurnal Asia
Sepanjang tahun 2013, jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Medan cukup tinggi. Begitu juga dengan penderita ISPA.
Kabid PMK Dinkes Sumut dr NG Hikmet MKes mengatakan, berdasarkan data kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2013 di 33 kabupaten/kota di Provinsi Sumut total kasus penderita DBD mencapai 4.746  penderita. Penderita DBD yang tertinggi ada di Kota Medan yang mencapai 1.270 penderita, Deli Serdang 680 penderita, dan selanjutnya Pematang Siantar 495 penderita.
Untuk itu, Hikmet menghimbau kepada masyarakat untuk memperdayakan gerakan 3M pencegahan demam berdarah, yaitu menutup rapat-rapat bak mandi agar nyamuk tidak masuk dan tidak bersarang di dalamnya. Karena nyamuk senang menetas di air bersih yang menggenang. Kedua, menguras yang artinya kuraslah bak mandi minimal satu minggu sekali agar nyamuk tidak masuk dan bersarang di dalamnya.
Ketiga menimbun, yang artinya timbun kaleng atau wadah kosong yang berisi air ke dalam tanah agar nyamuk tidak menemukan tempat untuk bertelur. “Selain dengan pencegahan tersebut, jangan lupa dengan selalu menjaga kesehatan anda dan keluarga anda. Utamakan kebersihan untuk kesehatan anda, karna sehat itu mahal,” kata Hikmet kepada wartawan, Rabu (5/2).
Sementara pengelola program pengendalian ISPA, Atika Arif Siregar SKM mengatakan, penderita ISPA usia di atas lima tahun sampai dewasa di 33 kabupaten/kota tahun 2013 mencapai 586.690 penderita. Sedangkan penderita ISPA balita di 33 kabupaten/kota 2013 mencapai 347.877 penderita.
Dikatakan Atika, ada beberapa daerah kabupaten/kota tertinggi bagi penderita ISPA usia diatas lima tahun sampai dewasa seperti di Medan mencapai 185.911 penderita. Deli Serdang mencapai 44.761 penderita, Simalungun mencapai 37.995 penderita. Nias Selatan mencapai 33.797 penderita, Serdang Bedagai mencapai 24.729 penderita. Karo mencapai 23.105 penderita, Tapanuli Selatan mencapai 22.214 penderita.
Dijelaskannya, penyebab Infeksi Pernafasan Saluran Akut (ISPA) disebabkan oleh beberapa hal, antara lain, bakteri seperti jenis Stafilokokus, Streptokokus, Pneumokokus dan lain-lain. Virus seperti pada golongan Mikrovirus, Adenovirus dan lainnya. Lingkungan yang tidak sehat dan kurang gizi yang baik.
Tanda dan gejala ISPA terbagi ISPA ringan yaitu batuk, serak, pilek, demam. ISPA sedang, suhu >39 C timbul bercak-bercak pada kulit menyerupai bercak campak. Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga. Pernapasan berbunyi seperti mengorok, mendengkur, menciut-ciut. ISPA berat, tanda dan gejalanya bibir atau kulit biru. Lubang hidung kembang kempis saat bernafas, pingsan dan tampak gelisah.
Pengobatan ISPA ringan, bila demam lakukan kompres dengan cara ambil secarik kain bersih. Basahi atau rendam kain tersebut dalam air dingin yang bersih kemudian diperas. Letakkan kain diatas dahi/kepala jangan menutupi muka dan pada lipatan tubuh. Ketika kain sudah tidak dingin lagi, basahi kembali dengan air kemudian diperas lalu diletakkan kembali pada dahi dan ketiak.
Bila pilek, anak tersumbat hidungnya oleh ingus maka usahakan membersihkan hidung yang tersumbat tersebut agar anak dapat bernafas dengan lancar, jangan sampai melukai hidung. ISPA sedang harus mendapat pertolongan dari petugas kesehatan yakni perawat, bidan. ISPA berat harus dirawat di Puskesmas atau rumah sakit karena memerlukan perawatan dengan peralatan khusus. (Irwan

Close Ads X
Close Ads X