Nurhajizah Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana

Medan – Hari Kesiapsiagaana Bencana Nasional (HKBN) di Sumut di­laksanakan dengan kegiatan apel yang dipimpin Wakil Gubernur Sumatera Utara Brigjen (Purn) TNI Nurhajizah Marpaung dan simulasi penyelematan korban bencana di lapangan upacara Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Medan, Rabu (26/4).

Kegiatan melibatkan Badan Penangulangan Bencana Daerah Provsu, SAR Kota Medan, Dinas Pencegah dan Pemadam Ke­bakaran Kota Medan, Dinas Ke­sehatan Pemprovsu dan Pemko Medan, relawan tanggap bencana (tahana), Karang Taruna dan mahasiswa pencinta alam.

Dalam kesempatan itu digelar latihan kesiapsiagaan bencana berupa simulasi evakuasi kor­ban yang melibatkan Badan Penang­gulangan Bencana Daerah Provsu, SAR Kota Medan, Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (DP2K) Kota Medan, Dinas Kesehatan Pemprovsu dan Pemko Medan, relawan tanggap bencana (tahana), Karang Taruna dan mahasiswa pencinta alam mensimulasikan. Latihan evakuasi yang dilakukan petugas di antaranya menurunkan korban dari lantai 3 gedung Pemprovsu menggunakan tali.

Selain itu dilakukan simulasi pemadamkan kebakaran di atas gedung oleh DP2K Pemko Medan. Pertolongan medis oleh petugas PMI dan Dinas Kesehatan. Selain evakuasi, digelar pula kegiatan donor darah oleh PMI Medan dan pemeriksaan kesehatan gratis seperti pemeriksaan kadar gula darah, tekanan darah, asam urat dan koleterol.

Wakil Gubernur Sumatera Utara Brigjen (Purn) TNI Nurhajizah Marpaung dalam sambutannya mengharapkan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat dan pemangku ke­pentingan dalam menghadapi ancaman bencana di Sumut.

Wagubsu mengajak untuk melihat dan merenung ke be­lakang sejenak untuk refleksi ke depan untuk pencanangan hari kesiapsiagaan bencana nasional dilaksanakan di seluruh Indonesia.

“Latihan kesiapsiagaan ben­cana serentak dilakukan dalam upaya untuk memastikan ter­sampaikannya edukasi pe­nge­tahuan secara garis besar kepada masyarakat, tentang bagaimana merespon ancaman melalui la­tihan kesiapsiagaan dengan me­laksanakan evakuasi mandiri, uji sirene peringatan dini dan uji shelter yang sesuai ancaman masing-masing di daerahnya,”ujarnya.

Menurutnya, penanganan an­tisipasi datangnya bencana perlu didorong bersama-sama untuk menghindari jatuhnya korban yang lebig besar lagi. “Ini tidak hanya merupakab tugas pemerintah atau masyarakat namun antisi­pa­si dilakukan bersama-sama (stakeholder).”paparnya

Berdasarkan wilayah, Wagubsu mengatakan, bahwa Sumut memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demokrafis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam, maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan harta benda dan dampak psikologis dalam keadaan tertentu dapat menghambat keberlangsungan pembangunan di Sumut.

Seusai apel, Wagubsu me­lakukan penandatangan Deklarasi Sumut Rescue bersama-sama memberi dukungan penuh dalam penanggulangan kebencanaan di Provsu sesuai dengan komitmen bersama Siap untuk Selamat. Juga memberi rompi ke sejumlah stakeholder yakni BPBD Sumut, BPBD Medan, PMI, Sun Plaza dan Hipgabi. (andri)

Close Ads X
Close Ads X