Kapoldasu Pecat 17 Polisi Nakal

Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw (kiri) melepas seragam Briptu Syaiful ketika melakukan pemecatan secara tidak hormat di Mapolda Sumut, Medan, Sumatera Utara, Kamis (27/7). Polda Sumut melakukan pemecatan terhadap 17 anggota Polri, lima diantaranya terlibat dalam penyalahgunaan narkoba serta tindak pidana disersi dan pencurian. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/foc/17.

Medan – Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjen Pol Paulus Waterpauw memberhentikan 17 personel polisi jajaran Polda Sumut dalam upacara Pemecatan Tidak Dengan Hormat (PTDH) bertempat di Lapangan KS Tubun Mapoldasu, Kamis (27/7) pagi.

“Dari 17 personel tersebut, sebanyak 5 orang terlibat pelanggaran kasus narkoba, 11 orang karena disersi dan 1 orang terlibat kasus pencurian,” ujar Irjen Pol Paulus Waterpauw.

Jenderal bintang dua tersebut menuturkan, PDTH dilakukan setelah proses hukum oleh Bidang Profesi dan Pengamanan di Polda Sumut. Kemudian, diambil keputusan untuk pemecetan dari institusi Polri dengan melanggar ketentuan hukum yang ada.

“Tindak tegas terhadap anggota Polri merupakan agenda membersihkan diri dari segala tindakan melawan hukum seperti terlibat penyahlagunaan narkoba hingga tidak disiplin bekerja ‎dalam bertugas,” tegas Paulus.

Sebagai manusia, kata Paulus, dia mengaku merasa berat untuk mengambil keputusan ini. Namun karena menjalankan tugas sebagai pimpinan maka langkah tersebut harus dilakukan.

Dikatakan, hal itu dilakukan karena untuk mengimplementasikan program Promoter Kapolri nomor 1 dengan Pemantapan Reformasi Internal Polri, seperti melakukan penegakan aturan kode etik dan profesi Polri dalam rangka mewujudkan kedisiplinan dan soliditas internal yang baik.

“Sebagaimana strategi kebijakan saya nomor 2, yakni perbaikan kultur dan point ke 10, yaitu tindak tegas anggota yang terlibat peredaran dan bandar narkotika. ‎Kepada personel yang di PTDH semoga dapat menerimanya dengan lapang dada,” sebut Paulus.

Mantan Waka Baintelkam Mabes Polri tersebut berharap, sebagai warga negara yang pernah dididik menjadi anggota Polri, agar tetap memiliki hubungan emosional dengan Polisi dan menjadi mitra Polri dalam mewujudkan kamtibmas yang kondusif di tengah masyarakat.

Dikatakan Paulus, kepada seluruh personel Polda Sumut agar mengambil hikmah dan pelajaran dari upacara PTDH ini. Laksanakan tugas dengan baik dan bertanggung jawab sesuai peraturan yang berlaku.

“Sebagai anggota Polri kita harus menjadi panutan ditengah masyarakat, sebagaimana program Quick Wins Polri point 6 yaitu Polri sebagai penegak revolusi mental dan pelopor tertib sosial diruang publik,” tegas Paulus.

Sebelum mengakhiri ucapara, Paulus menyampaikan untuk mewujudkan hal itu, kedepan pembinaan mental anggota harus lebih ditingkatkan lagi begitu juga dengan reward and funishment harus betul-betul diterapkan secara profesional. (ial)

Berikut nama-nama personel yang di PTDH:

1. Brigadir Darussani Lubis (Anggota Yanma Polda Sumut)
2. Brigadir Rudianto (Anggota Yanma Polda Sumut)
3. Briptu Cico Valangi Monti (Anggota Satbrimob)
4. Brigadir Boston P Panjaitan (Anggota Sat Brimob)
5. Bripka Juanda Sihombing (Anggota Polres Pelabuhan Belawan)
6. Aiptu Mangatas Alexander Simamora (Anggota Polres Binjai)
7. Bripka Agus Salam (Anggota Polres Sergai)
8. Briptu Desi Natalia Br Simatupang (Anggota Polres Sergai)
9. Aiptu Ribut Wahyudianto (Anggota Polres Tanjung Balai)
10. Bripda Zimson Sitorus (Anggota Polres Tanjung Balai)
11. Briptu Muhammad Dedi Wahyudi Siahaan (Anggota Polres Batubara)
12. Brigadir Baginda Ali Ramli (Anggota Polres Batubara)
13. Bripka Syaiful (Anggota Polres Humbahas)
14. Bripka Taufik Hardiansyah (Anggota Polres Madina)
15. Brigadir Mahdali (Anggota Polres Pak-pak Bharat)
16. Bripda Faisal Raja Gukguk (Anggota Polres Samosir)
17. Bripda Sofian Fiqi (Anggota Polres Sibolga)

Close Ads X
Close Ads X