Informasi Suplemen Atlet KONI Medan Hilang Simpang Siur

Medan – Informasi seputar sejumlah suplemen vitamin dan gizi untuk atlet binaan KONI Kota Medan yang disebut-sebut hilang,  masih simpang siur karena pihak-pihak terkait di internal sekretariat wadah organisasi induk olahraga itu masing-masing memberikan pendapat berbeda.

“(Suplemen vitamin dan gizi) itu tidak ada yang hilang dan bahkan sudah kami bagikan ke masing-masing atlet,” kata Ketua Umum KONI Medan Eddy Sibarani saat menyampaikan klarifikasi, di Medan, Sabtu.

Sementara, sehari sebelumnya staf bagian sekretariat KONI Medan, Dermawan membenarkan sejumlah persediaan atau stok suplemen untuk atlet yang disimpan di sekretariat kantor KONI setempat komplek Stadion Teladan Medan sekitar Juli 2017, hilang dan diduga kuat ikut terbuang ke tempat sampah.

Eddy Sibarani mengaku enggan mengomentari lebih jauh seputar informasi hilangnya suplemen vitamin dan gizi yang semula diperuntukan sebagai penunjang latihan berat yang dibutuhkan untuk memenuhi standar ketahanan fisik atlet Kota Medan tersebut.

Bahkan, dia juga membantah informasi seputar dugaan hilangnya suplemen itu berimbas terhadap salah seorang pekerja di sekretariat KONI Medan bernama Haryanto (44) alias Botak yang ditengarai menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak.

“Haryanto bukan dipecat, tetapi dia mengundurkan diri atas permintaan sendiri karena sudah bekerja di tempat yang baru, yakni di sekretariat ORARI Kota Medan,” ucap dia.

Namun, pernyataan Eddy Sibarani itu dibantah oleh Haryanto dan pihak pengurus ORARI Kota Medan.

“Saya tidak pernah meminta berhenti bekerja dari KONI Medan karena alasan sudah diterima bekerja di kantor ORARI Medan. Fakta yang terjadi sebenarnya adalah, saya didesak menandatangani selembar surat berisi pernyataan pengunduran diri dari KONI Medan,” ujar Haryanto.

Menurut Haryanto, pasca tidak bekerja lagi sebagai petugas di bagian rumah tangga dan umum di sekretariat KONI Medan, hingga sekarang ini ia belum memperoleh pekerjaan.

“Saya hanya mohon keadilan dari institusi terkait, karena hak-hak saya sebagai pekerja kontrak di KONI Medan telah diabaikan. Jika suplemen untuk atlet yang selama ini disimpan di kantor KONI Medan benar-benar hilang, seharusnya masalah itu dilaporkan kepada pihak berwajib, bukan serta merta mendesak saya supaya mengundurkan diri,” kata dia.

Disebutkannya, salah seorang oknum yang diduga beberapa kali mendesak Haryanto agar menandatangani surat permohonan berhenti bekerja adalah pekerja di sekretariat KONI Medan dengan nama panggilan Agung.

“Agung kemarin bahkan mendatangi saya dan meminta untuk tidak berbicara kepada wartawan,” ucapnya.

Pernyataan hampir senada juga diungkapkan oleh Ketua ORARI Kota Medan Agus Suherman yang menyatakan Haryanto bukan pekerja di sekretariat organisasi radio amatir itu.

“Dia (Haryanto) bukan pegawai kami. Hanya saja, pada saat selesai mengerjakan tugas rutin di kantor KONI Medan pada sore hari dia memang sering mampir beberapa saat di kantor kami,” ucap Agus seraya menilai Haryanto sebagai sosok pria yang ramah dan baik.

(isvan-rel)

Close Ads X
Close Ads X