Giliran Vitamin C Mulai Langka di Pasaran Kota Medan

Ilustrasi vitamin C. Ist

Medan | Jurnal Asia
Setelah sebelumnya sejumlah alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer, langka di pasaran, kini giliran suplemen vitamin C yang susah dicari masyarakat.

Padahal, vitamin C ini sangat penting untuk meningkatkan antibodi dalam menghadapi wabah virus corona.

Baca Juga : Ingin Cek Informasi Benar Terkait Corona di Sumut, Ini Call Center Gugus Tugas Covid-19

“Kosong bang, semua yang berhubungan vitamin C kosong,” ujar salah seorang pekerja di apotik di Jalan Kapten Muslim Medan, Rabu (1/4/2020).

Penasaran, lalu wartawan mengecek ke apotik lain. Namun, 4 tempat apotik di Medan yang didatangi menjawab hal yang sama. “Gak ada vitamin C, dari sananya (distributornya) kosong,” kata penjaga apotik lainnya.

Sementara, salah seorang warga Medan Tembung, Agus (32) mengatakan di daerahnya vitamin C masih bisa ditemukan tapi harganya naik dua kali lipat. “Harganya ada kenaikan, yang dulu cuma Rp2000/tablet, sekarang naik jadi Rp4000,” ujarnya.

Dia berharap persediaan vitamin C ini bisa terus tersedia dan gampang diperoleh masyarakat. “Di tengah pandemi virus corona, vitamin C, masker, hand sanitizer, bisa gampang dicari warga, jangan sampai langka,” harapnya.

Virus corona positif terdeteksi di Indonesia sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang Indonesia positif terjangkit virus corona. Kondisi tersebut membuat masyarakat “panic buying” sehingga memborong masker bahkan penjual pun menaikkan harga.

Baca Juga : Pemko Medan Siapkan Pemakaman Khusus untuk Jenazah Covid-19

Pantauan di lapangan, masker di beberapa ritel ataupun apotek di Kota Medan dan sekitarnya terbilang langka. Bahkan meskipun ada, harga masker bisa melonjak lebih dari 200 persen.

Seorang warga Medan Sunggal, Pendi mengaku, masker susah dijumpai dibeberapa tempat. Ia sudah mencoba membeli masker di ritel dan apotek.

“Saya tadi pagi sudah datangi 4 tempat, satu ritel dan tiga apotek. Semua karyawan bilang masker habis sejak beberapa hari lalu,” katanya, Selasa (3/3/2020).

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Medan membantah produk alat kesehatan untuk penanganan virus corona (Covid-19) seperti hand sanitizer, masker dan alkohol diekspor. Langkanya produk alkes tersebut murni karena permintaan yang tinggi dari masyarakat.

“Belum ada kita temukan alkes tersebut diekspor dari Medan. Kalaupun ada pasti di periksa polisi,” kata Kepala Kantor Perwakilan KPPU, Medan, Ramli Simanjuntak, Rabu (25/3/2020).

Ramli memastikan, jika ada kedapatan melakukan penimbunan produk penanganan virus corona atau menjual dengan harga tidak wajar akan langsung ditindak tegas.

“Kami terus mengecek ke pasar, distributor, pabrikan ataupun pedagang. Jangan sampai ada prilaku persaingan tidak sehat, pasti akan berususan dengan KPPU,” pungkasnya.(wo)

Close Ads X
Close Ads X