FSPMI Sumut : Corona Jadi Alasan PHK dan Rumahkan Buruh Tanpa Aturan

Ilustrasi buruh pabrik.Ist

Medan | Jurnal Asia
Buruh di Sumut menghadapi masalah besar saat mewabahnya Corona Virus Disease (Covid-19). Di satu pihak, para buruh terancam nyawanya akibat rentan terpapar Covid-19 karena masih harus bekerja di pabrik.

Namun, sisi lain mati masa depan dia dan keluarganya, ketika perusahaan melakukan PHK atau merumahkan buruh dan tidak membayar upahnya.

Baca Juga : Edy Rahmayadi Minta Kepala Daerah Imbau Masyarakat Waspada Covid-19

“Hal ini terjadi masif di Sumut, wabah Corona jadi alasan perusahaan mem-PHK buruh,” kata Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Sumatera Utara (FSPMI Sumut), Willy Agus Utomo melalui siaran pers, Senin (6/4/2020) malam.

Dijelaskannya, banyak dampak buruk didapat buruh akibat corona. Dari sektor hubungan kerja, banyak perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), merumahkan buruh tanpa membayar upahnya, dengan alasan orderan perusahaan sepi bukan karena menjamin kesehatan pekerja buruh terhindar dari corona.

Yang mirisnya situasi musibah ini dimanfaatkan pengusaha-pengusaha “bandel” di Sumut yang memang mau melakukan Pengurangan pekerja (PHK) tanpa mau membayar pesangon. Serta melakukan pelanggaran hak normatif di perusahaan secara terang-terangan dan tidak sesuai perturan yang berlaku.

Willy menilai, para pengusaha “bandel” tersebut berani karena pemerintah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja setempat kerap sibuk dengan penyelamatan diri. Akibatnya pengawasan kebijakan perusahaan terhadap hak buruh selama pandemi ini menjadi tidak berfungsi sama sekali.

“Banyak laporan pelanggaran hak normatif dan permasalahan ketenagakerjaan yang sudah kita laporkan selama pandemi ini. Disnakernya beralasan, selama corona pihak mereka tidak bisa kunjungi perusahaan alasan pembatasan sosial,” ungkapnya .

Kemudian, lanjutnya, untuk hadapi Covid-19, masih banyak juga pekerja buruh yang tidak dilindungi Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, sarung tangan dan lain-lain

‘Itu juga merupakan kelemahan pemerintah setempat. Intinya buruh Sumut saat ini butuh perhatian Pemerintah, mereka sangat butuh dilindungi dari wabah corona, karena mereka masih tetap harus bekerja di tengah orang lain bekerja dari rumah,’ imbuhnya.

Ditambahkan Willy, Disnaker juga jangan jadikan corona alasan untuk tidak menindak pengusaha yang melakukan kebijakan culas disaat semua pihak sedang sibuk melawan wabah ini.

“Sudah banyak pengusaha yang mem PHK buruh dan merumahkan, Disnaker harus segera tanggap, dan datangi perusahaan yang bandel itu,” pungkasnya.(nty)

 

Close Ads X
Close Ads X