Bocah SD Jatuh dan Terseret Arus Parit Nasibnya Belum Diketahui

Medan | Jurnal Asia

Peristiwa jatuhnya Rizky (8) warga Jalan AR Hakim, Gg Raya, Tegal Sari I, Medan Are, masuk ke dalam parit depan rumahnya, bahkan hilang terbawa arus, hingga Minggu (27/5), nasib bocah SD itu belum diketahui.

Kapolsek Medan Area, Kompol J Girsang, ketika dikonfirmasi Jurnal Asia, Minggu malam terkait informasi, upaya pihak kepolisian setempat dalam pencarian bocah SD tersebut mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi adanya jenazah bocah ditemukan warga yang mengambang di aliran sungai Medan Labuhan. Kini pihak polisi masih menunggu informasi dari pihak keluarga benar atau tidaknya jenazah itu merupakan bocah yang hanyut masuk kedalam parit pada Selasa (22/5) sore.

“Sampai saat ini kita belum tahu, namun informasinya ada ditemukan jenazah anak di Labuhan dan kini masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara, Medan dan belum dijemput pihak keluarga. Untuk itu pihak kepolisian masih menunggu informasi kebenaran terhadap jenazah dari pihak keluarga sang bocah (korban) karena keluargalah yang mengenali jenazah tersebut,”sebut Kapolsek melalui pesan singkat WhatsApp.

Sebelumnya, Warga Jalan AR. Hakim persis di depan Yuki Sukaramai seketika jadi gempar mendengar teriakan, Mariati alias Atik (43) dan suaminya Amin (48). Warga dan pengguna jalan mendengar jeritan kedua pasutri itu langsung mengarah ke selokan disana, Selasa (22/5) sekira jam 14.30 WIB. “Tolong…tolong pak, anak kami hanyut,” serunya kepada warga.

Mendengar itu, warga berupaya membantu mencari, Rizky (8) anak semata wayang kedua pasutri itu yang diduga hanyut dari parit depan rumahnya di Jalan AR Hakim, Gg Raya, Kelurahan Tegal Sari 1, Kecamatan Medan Area.

Aliran parit rupanya menembus ke dalam gorong-gorong menuju parit busuk di kompleks Asia Mega Mas. “Anak-anak tadi masuk ke dalam gorong-gorong ini. Anak itu jatuh dari parit depan rumahnya dan terbawa arus. Tapi sudah banyak yang masuk ke dalam gorong-gorong, tapi anak itu belum ditemukan,” kata Ai (50) wanita warga di sekitar lokasi.

Terlihat ratusan warga dan pengguna jalan memadati lokasi melihat warga dan orangtua beserta keluarga korban yang terjun langsung masuk ke dalam parit busuk (Parbus), bahkan menembus gorong-gorong gelap yang dipenuhi sampah busuk.

Kepanikan juga masih terlihat jelas di wajah Amin. Ayah korban yang terus berupaya keras mencari keberadaan anak semata wayangnya menggunakan kayu dan alat seadanya.

Mandi Hujan Bersama Teman
Ditengah kesibukannya, orangtua korban beserta keluarganya yang ditemui di rumahnya mengatakan, Rizky terbawa arus air parit yang tiba-tiba membludak dari selokan di depan rumahnya. Saat itu, korban nekat masuk ke dalam parit yang hanya diperkirakan bekurkuran 30 cm dengan kedalaman berkisar 60 cm.

“Tadi hujan lebat, anak saya main bersama temannya lalu mereka duduk di atas papan di bawahnya parit yang berada di depan rumah kami ini. Terus, anak saya terbawa arus,” tutur Amin, sambil menunjukkan parit di depan rumahnya.

Teman-teman korban yang mengetahui hal itu, berupaya membantu saat tangan Rizky sempat menggapai papan penutup parit. Akan tetapi, arus air yang kuat dari guyuran hujan membuat tubuh mungil bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 2 itu, terbawa arus hingga masuk ke lubang yang berjarak sekitar 3 meter dari korban terbawa arus.

Sementara, Atik yang terus ditemani keluarganya masih belum yakin atas apa yang menimpa anaknya. Wajah ketakutan bercampur syok dan kesedihan terlihat di wajahnya.

Dengan isak tangis, ibu rumah tangga ini sempat mengaku mengetahui anaknya hilang terbawa arus parit setelah mendapatkan kabar dari teman-teman sebaya Rizki. Ia juga mengaku lemas, setelah laporan teman-teman anaknya dibenarkan oleh warga yang melihat.

“Saat itu aku sedang di kamar mandi, sedangkan pamannya sedang tidur. Begitu dikabari anakku hanyut, warga pun sibuk mencari anakku sampai ke sungai parit busuk, tapi gak ada juga,” akunya.
(hendra/hut)

Close Ads X
Close Ads X