Medan – Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Sumatera Utara (USU) dituntut mampu memberikan pelayanan terbaik dan hasil diagnosa penyakit cepat diketahui, sehingga warga Indonesia, khususnya Sumatera Utara tidak lagi berobat ke luar negeri (LN).
”Dua indikator ini yang membuat RS di LN unggul. Karena itu jika kedua itu dapat dicapai, diyakini RSP USU mampu mencegah warga berobat ke LN,” tegas Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI, Prof Mohamad Nasir pada peresmian RS tersebut Jalan dr Mansyur Medan, Senin (9/1).
Menurutnya, fenomena masyarakat cenderung berobat ke LN, sejauh ini masih tinggi. Di mana jumlahnya bisa mencapai ribuan orang. Jadi dengan kehadiran RS USU, diharapkan dapat menekan hal itu.
Sebab, fasilitas dan tenaga medis yang tersedia di rumah sakit ini, juga tak kalah hebat dengan rumah sakit di LN seperti Malaysia atau Singapura.
“RS USU harus bisa menjadi sentral bagi masyarakat dalam mempercayakan kesehatan RS USU harus buktikan, pelayanan di RS kita juga tidak kalah,” tambahnya.
Apalagi, RS ini, sebutnya didukung dengan tenaga medis profesional, sehingga bisa memberikan pelayanan prima dan memberikan kepuasan bagi pasien.
Untuk memantapkan pelayanan, menteri menyarankan, agar RS USU perlu berkolaborasi dengan dokter ataupun rumah sakit yang ada di seluruh Indonesia, baik dengan RS pemerintah maupun rumah sakit swasta.
Menteri mengakui saat ini, pihaknya telah mengeluarkan regulasi baru bagi tenaga medis. Di mana seorang dokter ingin menjadi dosen maka dia bisa memiliki NIDK.
“Regulasi ini digulirkan semata-mata agar para medis meningkatkan kualitas dan pelayanan rumah sakit pendidikan yang kita bangun. Mereka para dokter bisa bersama-sama berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas,” jelasnya.
Prof Nasir menjelaskan, akreditasi bintang lima yang disandang RS USU ini harus bisa mencerminkan pelayanan diberikan kepada masyarakat.
“Dokter dan perawat harus bisa menyambut para pasien dengan penuh keramahtamahan supaya pasien juga bisa merasa nyaman. Selain itu jangan dibentak-bentak atau ditelantarkan. Jadi harus betul-betul beri pelayanan terbaik agar pasien aman, dan tidak bertambah sakit, “ katanya.
Menristekdikti mengapresiasi perhatian besar Gubernur Sumatera Utara yang membantu fasilitas tambahan, ambulan dan sebagainya. Dia berharap dengan peresmian ini, RS USU selalu berbenah dan meningkatkan kualitas dalam memberi pelayanan kepada masyarakat.
“Predikat akreditasi paripurna bintang lima harus dibuktikan lewat pelayanan. Sebab Bintang Lima setara jenderal bintang besar. SOP-nya harus betul-betul baik. Sambutlah pasien dengan senyuman, jangan dibentak-bentak atau dibiarkan. Jadi harus betul-betul beri pelayanan terbaik,” pinta Prof Nasir.
Dengan begitu, katanya RS USU akan menjadi pilihan warga di Sumut, termasuk pertimbangan agar tidak lagi berangkat ke luar negeri untuk berobat.
Gubernur Sumut, Ir T Erry Nuradi mengatakan, siap mendukung kemajuan RS USU ini agar masyarakat tidak lagi berobat ke LN. Ia juga menyarankan, agar RS ini meningkatkan pelayanan dan SDM tenaga medis andal dan melengkapkan peralatan medis.
“Masyarakat Sumut masih banyak berobat ke LN, semoga kehadiran RS USU ini, kondisinya bisa berubah. Jika masyarakat Sumut terus berobat ke LN, kerugian bagi daerah ini, karena itu, RS ini harus menjawab tantangan tersebut,” katanya.
Rektor USU, Prof Runtung Sitepu memaparkan, berbagai kegiatan dan capaian RS USU, salah satunya, prestasi meraih akreditasi paripurna atu bintang lima.
Ia berharap RS USU, terus mengembangkan inovasi-inovasi baik dalam bidang pelayanan maupun riset. RSU ini diupayakan menjadi contoh dalam pengelolaan pasien oleh RS Pendidikan di seluruh Indonesia.
RS USU ini dirancang untuk mengakomodasi pelayanan rawat jalan di sejumlah klinik spesialis/sub spesialis, pelayanan rawat inap, instalasi gawat darurat dengan pelayanan 24 jam, kamar bedah, ruang persalinan, perawatan intensif, pelayanan hemodialisa dan rehabilitasi medik termasuk bagi pasien BPJS.
“Harapan kami RS USU bisa menjadi salah satu pusat pelayanan kesehatan terbaik di Sumut. Sebagi wujud konkrit bentuk kepedulian pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakatk hususnya di Sumut. Mengingat kata-kata bijak, bila masyarakat kita sehat, maka bangsa dan negara kita juga akan menjadi sehat”. (swisma)