Kabinet Thailand Setujui Pembelian Kapal Selam Buatan RRT

Bangkok – Kabinet Thailand menyetujui tahap awal dari rencana pembelian tiga kapal selam buatan Tiongkok senilai 393 juta dolar AS, kata seorang juru bicara pemerintah pada Senin.

Rencana untuk membeli tiga kapal selam buatan Tiongkok seharga 36 miliar baht (1,05 miliar dolar AS) ditetapkan pada Juli lalu, hal ini dapat merenggangkan kembali hubungan negara tersebut dengan AS sejak ketegangan hubungan antara mereka menurun setelah kudeta militer Mei 2014.

Pembelian kapal selam tahap awal disetujui pekan lalu. “Kabinet menyetujui pembelian satu unit kapal selam pada 18 April,” kata juru bicara Sansern Kaewkamnerd.

Ia juga menambahkan bahwa ang­garan sebesar 13,5 miliar baht (393 juta dolar AS) telah ditetapkan untuk pembelian kapal selam Kelas Yuan S26T selama masa waktu enam tahun.

“Media tidak diberitahu segera tentang pembelian ini, setelah rapat kabinet pekan lalu karena persoalan tersebut menyangkut keamanan na­sional,” tambahnya.

Rencana ini menuai kritik dan pertanyaan dari masyarakat, apakah Thailand benar-benar membutuhkan kapal selam baru.

“Dalam situasi saat ini, dimana pemerintah tidak berhasil memecahkan ma­salah ekonomi, melakukan pembelian kapal selam yang mahal benar-benar tidak perlu,” kata Watchara Petchthong, politisi Partai Demokrat.

Juru bicara Angkatan Laut Lak­samana Jumpol Loompikanon me­ngatakan bahwa angkatan laut Thailand saat ini memiliki empat kapal selam Jepang yang usianya hampir 60 tahun, kapal selam baru sangat diperlukan untuk melindungi keamanan perairan di negara tersebut.

“Warga Thailand akan memahami bahwa pembelian kapal selam angkatan laut itu akan layak dan bermanfaat bagi Thailand, “ kata Jumpol.

Kepala angkatan laut Thailand, Laksamana Na Arreenich, akan ber­kunjung ke Tiongkok segera untuk menyelesaikan pembelian tersebut, menurut sebuah sumber di kementerian pertahanan, yang menolak disebut namanya karena kepekaan masalah.

Keamanan wilayah perairan me­ru­­pakan isu yang hangat di Asia Tenggara, mengingat banyak klaim atas Laut Tiongkok Selatan dari negara-negara sekitar, namun Thailand bukan penggugat dalam perselisihan itu.

Anggaran pertahanan Thailand ta­hun ini lebih dari 210 miliar Baht (6,11 miliar dolar AS), sekitar 9 persen lebih banyak dari tahun saat militer mengambil alih kekuasaan. (ant)

Close Ads X
Close Ads X