Hadapi Korut, AS Butuh Penangkal Nuklir yang Kuat

Washington – Amerika Serikat (AS) menganggap Korea Utara (Korut) terus melakukan tindakan provokatif. Sebagaimana diketahui Korut baru saja melakukan uji coba peluncuran rudal pada Rabu 22 Maret 2017.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertahanan AS, James Mattis me­nyatakan, negaranya membutuhkan teknologi penangkal nuklir yang kuat dan pasukan konvensional guna meng­hadapi ancaman negara pimpinan Kim Jong-un tersebut.

“Tindakan sembrono terus dilakukan Korut meskipun mereka telah menerima sanksi dan kecaman dari PBB. Situasi ini menjadi peringatan bagi Kementerian Pertahanan AS untuk sebisa mungkin mempertahankan keamanan. Salah satunya dengan penangkal nuklir dan pasukan konvensional. Militer harus bisa menandingi semua ancaman yang datang,” ujar Mattis sebagaimana diwartakan Yonhap, Kamis (23/3).

Meskipun Mattis mengaku AS siap menghadapi Korut dari segi militer, pihaknya menekankan akan lebih mengutamakan penyelesaian masalah secara diplomatik dan diskusi.

Sebagaimana diberitakan, Korut kini tengah mempercepat pengerjaan program rudal balistik antarbenua (ICBM). Tindakan Korut tersebut telah mendapat kecaman oleh PBB dan AS. Tetapi, Wakil Duta Besar Korut untuk PBB, Choe Myong-nam menuturkan, negaranya tidak takut terhadap sanksi yang dijatuhkan AS dan PBB. Korut disebutnya malah akan semakin mem­per­cepat program nuklir dan rudal balistik.

Sementara itu, peluncuran rudal yang dilakukan Korut diketahui ber­akhir dengan kegagalan. Rudal yang ditembakkan dari Kota Wonsan di pantai timur Korut itu dilaporkan meledak beberapa saat setelah diluncurkan.

Kirim Pesawat Pembom B-1
Amerika Serikat (AS) mengirim pesawat pembom strategis B-1 ke Korea Selatan sebagai antisipasi perang melawan Korea Utara (Korut) jika konflik benar-benar pecah. Pesawat pembom itu kini ikut latihan perang gabungan di Semananjung Korea.

Pada hari Rabu (22/3/2017), pasu­kan AS menjalankan simulasi operasi krisis dengan pesawat bomber AS tersebut. Pesawat berbahaya Washington itu berangkat dari Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam, kemudian melakukan latihan dengan pesawat jet tempur Jepang, F-15J.

Sedangkan militer Korea Selatan mengandalkan pesawat jet tempur F-15K dan jet tempur KF-16. Jet-jet tempur Korea Selatan itu terbang bersama pesawat pembom strategis B-1 di Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Korea Selatan.

Sebelumnya, AS telah mengerahkan kapal selam nuklir USS Columbus ke Korea Selatan. Kapal selam ini ambil bagian dalam latihan perang bersama kapal induk USS Carl Vinson yang pernah diancam akan diserang Korut.

Pada hari yang sama, rezim Korut yang dipimpin Kim Jong-un kembali menguji tembak beberapa rudal, salah satunya gagal karena meledak beberapa detik setelah diluncurkan. Juru bicara Komandi Pasifik AS Dave Beham mengatakan rudal-rudal Korut diluncurkan di dekat Kota Wonsan, di pantai timur Korut.

”Komando Pasifik AS mendeteksi apa yang kami anggap bahwa Korut gagal dalam upaya meluncurkan rudal,” kata Benham, dalam sebuah pernyataan. ”Sebuah rudal tampaknya telah meledak dalam hitungan detik dari peluncuran,” lanjut dia seperti dikutip Reuters.

(snc/ozc)

Close Ads X
Close Ads X