Seoul – Presiden Korea Selatan (Korsel) yang dimakzulkan, Park Geun-hye, meminta maaf kepada negaranya saat tiba di kantor kejaksaan. Park menyambangi kantor kejaksaan Korsel untuk diperiksa sebagai tersangka dalam penyelidikan kasus korupsi saat ia menjadi presiden.
“Saya minta maaf kepada rakyat Korsel. Saya akan bekerja sama saat diperiksa,” kata Park di depan media di tangga gedung kantor kejaksaan. Ini adalah komentar pertamanya langsung ke publik sejak ia dimakzulka pada 10 Maret lalu seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/3).
Park datang ke kejaksaan dengan didampingi oleh dua pengacaranya. Salah satu pengacara Park adalah Yoo Yeong-ha, dikenal sebagai “Bulletproof Vest”. Ia telah menjadi pengacara Park sejak awal skandal itu terkuak pada bulan Oktober.
“Park di beri teh di ruang istirahat lantai 10 sebelum masuk untuk sesi pertama dari interogasi oleh dua jaksa dan seorang pejabat penyelidikan,” kata jaksa dalam sebuah pernyataan.
“Park menolak telah menanyainya direkam oleh kamera video,” imbuh jaksa. Park Geun-hye menjadi presiden Korsel pertama yang dimakzulkan setelah terpilih secara demokratis. Mahkamah Konstitusi Korsel menguatkan keputusan parlemen untuk memakzulkan Geun-hye pada bulan Desember lalu.
Park dituduh telah berkolusi dengan temannya, Choi Soon-sil, untuk memeras perusahaan besar guna disumbangkan ke dua yayasan yang mendukung kebijakannya. Park telah membantah melakukan apa yang dituduhkan tersebut dan belum didakwa dalam kasus ini. Choi juga telah membantah melakukan hal itu.
Namun, Park kehilangan kekebalannya sebagai presiden ketika ia dimakzulkan. Park pun terancam hukuman lebih dari 10 tahun penjara jika terbukti bersalah menerima suap dari bos konglomerat besar, termasuk dari bos Samsung Jay Y. Lee, dengan imbalan bantuan.
Ungkapkan Kebenaran
Terpisah, partai-partai politik besar di Korea Selatan (Korsel), mendesak Mantan Presiden Park Geun-hye untuk mengungkapkan kebenaran. Sebagaimana diketahui, Park Geun-hye menjalani pemeriksaan hari ini di Kantor Jaksa Central District Seoul.
“Mantan Presiden Park harus meminta maaf kepada rakyat dan berjanji untuk mengungkapkan kebenaran,” ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat, Woo Sang-ho sebagaimana dikutip dari Yonhap, Selasa (21/3).
Anggota salah satu partai besar di Korsel tersebut menduga kedatangan Park ke kantor kejaksaan tidak dilatarbelakangi ketulusan, melainkan hanya karena perempuan berusia 65 tahun tidak punya pilihan lain. Sebagaimana diketahui, Park sebelumnya tak pernah bersedia diperiksa secara sukarela.
“Saya berharap (dia) akan tulus menghadapi penyelidikan jaksa, seperti bagaimana dia telah bertindak sejauh ini, dan berdiri di sebuah sidang bersejarah,” tambah Woo.
Pernyataan Woo tersebut keluar tepat setelah Park Geun-hye menyampaikan permintaan maafnya di hadapan publik.
Senada dengan Woo, pelopor partai, Moon Jae-in juga mendesak mantan Presiden Park mengakui kesalahan dan meminta pengampunan rakyat.
(snc/ozc)