Tembak Mati, Presiden Filipina Tidak Mentolelir Pelanggar Karantina

 

Filipina | Jurnal Asia
Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memperingatkan para pelanggar kebijakan karantina di tengah wabah virus corona (Covid-19) tidak akan ditolerir. Bahkan, ia memerintahkan kepolisian dan militer negara untuk menembak mati setiap pelanggar karantina.

Pernyataan Duterte ini disampaikan setelah warga Barangay, Kota Quezon melakukan protes di jalan karena mengeluhkan pasokan makanan.

Baca juga : KABAR BAIK, 22 PDP Terpapar Covid-19 Sembuh di Sumut

Filipina telah mencatat 2.311 kasus virus corona, dan 96 meninggal. Sementara 50 pasien dinyatakan sembuh. 

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Rabu (1/4/2020) malam, Duterte mengatakan, sangat penting bagi setiap orang untuk bekerja sama dan mengikuti langkah-langkah karantina di rumah ketika pihak berwenang mencoba untuk memperlambat penularan dan membuat sistem kesehatan negara yang rapuh tidak kewalahan.

“Perintah saya kepada polisi dan militer, jika ada masalah dan ada kesempatan mereka melawan dan hidup Anda dalam bahaya, tembak mereka mati,” katanya sebagaimana dilansir dari CNBC, Kamis (2/4/2020).

Duterte mengimbau agar para penerima bantuan bersabar. Dia meminta masyarakat tidak melakukan kerusuhan atau protes. Dia mengancam akan memenjarakan para perusuh tersebut.

“Semakin buruk. Jadi sekali lagi saya memberi tahu Anda betapa seriusnya masalah ini dan Anda harus mendengarkan,” ujarnya.

Presiden Filipina itu juga memerintahkan polisi dan militer untuk berpatroli dan mencari siapa saja yang menyerang petugas kesehatan, berkaca dari kejadian seorang petugas kesehatan di Kota Tacurong, Sultan Kudarat yang diduga diserang oleh orang asing dengan melemparkan pemutih ke wajah.

Komentarnya muncul setelah laporan media tentang gangguan dan beberapa penangkapan pada hari Rabu dari warga di daerah miskin Manila yang memprotes bantuan makanan pemerintah yang cukup.

Para aktivis mencemooh Duterte karena retorikanya yang sengit dan menuduhnya mengundang kekerasan dan main hakim sendiri, seperti yang ditunjukkan dalam perangnya terhadap narkoba, di mana polisi dan pria bersenjata misterius telah membunuh ribuan orang yang dituduh menggunakan atau menjual narkoba.

Polisi mengatakan tindakan mereka dalam kampanye anti-narkoba telah sah.

Kepala polisi nasional mengatakan, polisi mengerti bahwa Duterte menunjukkan keseriusannya tentang ketertiban umum, dan tidak ada yang akan ditembak.(nty)

 

Close Ads X
Close Ads X