13 Orang Ditangkap Terkait Pelemparan Sepatu ke Mahathir

Kuala Lumpur – Kepolisian Malaysia menangkap tiga orang lagi terkait insiden pelemparan sepatu dan kursi di acara yang dipimpin mantan Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad. Dengan demikian, sejauh ini sudah 13 orang yang ditahan terkait kerusuhan tersebut.

“Kami saat ini tengah fokus pada penyelidikan kerusuhan di forum tersebut. Mereka yang membuat masalah tak akan dibiarkan,” ujar Inspektur Jenderal Kepolisian Tan Sri Khalid Abu Bakar seperti dilansir The Star, Rabu (16/8).

Ditambahkan Khalid, penyelenggara acara tersebut juga akan dipanggil untuk diminta keterangannya. Khalid pun mengecam pengelola acara yang menyalahkan polisi atas kekacauan saat event yang digelar pada Minggu (13/8) tersebut.

Ditegaskannya, sesuai Undang-Undang maka tanggung jawab untuk menjaga keselamatan para peserta dan lokasi acara forum tersebut berada di tangan para penyelenggaranya. “Tak adil bagi mereka (penyelenggara) menyalahkan polisi,” cetus Khalid.

Dalam insiden di Shah Alam, pinggiran Kuala Lumpur tersebut, peserta acara melemparkan sepatu, kursi, dan botol ke arah Mahathir yang tengah mendengarkan berbagai pertanyaan dari hadirin.

Mereka juga menyalakan suar saat kerusuhan pecah. Sebuah video menunjukkan suasana ruangan yang dipenuhi asap. Mahathir kemudian dilarikan keluar dari gedung.

Dia dipastikan tak terluka akibat kejadian ini. Namun ada dua orang yang terluka dalam acara yang digelar untuk membahas skandal finansial yang menjerat PM Najib Razak tersebut.

“Jelas ini dirancang untuk membungkam Mahathir dan oposisi,” kata Syed Saddiq, kepala kepemudaan Partai Bersatu yang didirikan Mahathir. “Tapi kita tidak akan takut dengan orang-orang pengecut,” ujarnya.

Oposisi senior Azmin Ali menyalahkan PM Najib Razak yang menurutnya menggunakan premanisme untuk membungkam Mahathir. “Ini adalah tindakan pengecut,” cetusnya. (dc)

Tak jelas siapakah yang berada di balik aksi kekerasan ini. Namun ketegangan politik memang nyata adanya dan muncul sebelum Pemilu pertengahan 2018 nanti. Mahathir melihat ada ancaman di sebalik fenomena ini.

Mahathir yang menjadi perdana menteri pada 1981 sampai 2003 itu telah mengucilkan Najib melalui dugaan miliaran yang dirampok dari dana investasi negara, 1MDB. Dugaan itu disampaikan secara berani dalam kampanye tentang pencucian uang.

Sebelum kerusuhan pecah pada pertemuan bertajuk ‘Tak Ada yang Disembunyikan’ yang dihadiri 2.000 orang itu, Mahathir telah mengulangi kritiknya terhadap Najib dalam kaitannya dengan kasus 1 MDB.

Najib yang berasal dari UMNO itu membantah tuduhan soal 1MDB itu. Partai Mahathir telah bergabung dengan koalisi oposisi Pakatan Harapan. Bulan lalu, Mahathir diumumkan sebagai kepala koalisi dan seteru masa lalunya, Anwar Ibrahim yang di penjara, sebagai pemimpin keseluruhan. (dc)

Close Ads X
Close Ads X