SMK Dwiwarna Dipercaya Induk Kluster K-13

Medan – Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di tingkat SMK sederajat. Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Disdiksu) menunjuk SMK Dwiwarna Medan sebagai penyelenggara Instruktur dan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 (K-13) tahun 2017.

“Kita berterimakasih di­percaya sebagai induk kluster pen­dam­pingan K-13 untuk tiga SMK di Medan,” kata Kepala SMK Dwiwarna, Drs.Yusran usai pembukaan pendampingan K-13, kemarin di Aula SMK Dwiwarna Jalan Gedung Arca Medan ,

Disebutkannya, SMK Dwiwarna juga dipercaya sebagai tuan rumah kegiatan pendampingan K-13 tersebut. Bukan tanpa alasan, salah satunya karena SMK Dwiwarna sudah menggunakan sistem pembelajaran K-13.

Pada kegiatan tersebut puluhan guru dari sejumlah SMK hadir megikuti pebukaan pelatihan, di antaranya, guru SMK Dwiwarna dan SMK Farmasi Medan.

Dikatakan Yusran, Kepercayaan dari Disdiksu tidak akan disia-siakan. Ini akan menjadi salah satu pemicu SMK Dwiwarna dalam meningkatkan mutu dan kualitas baik para guru dan proses pendidikan.

“Kegiatan ini Pendampingan Impelementasi Kurikulum 2013 sangat penting untuk peningkatan kualitas. Kita ditunjuk sebagai induk kluster ,” katanya.

Menurut dia, kegiatan tersebut menghadirkan narasumber nasional Syamsuddin Arifin. Kegiatan dibuka Kasi SMK Disdiksu, Sadino didampingi beberapa Pengawas Pendidikan dari Disdiksu.

Yusran mengatakan, kegiatan ini sebagai pendampingan pelaksanaan K-13 dengan memberi penguatan kepada sekolah agar dapat melaksanakan Kurikulum 2013 mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi hasil pencapaian kompetensi peserta didik dengan baik.

Sementara Kasi SMK Disdiksu, Sadino mengatakan, pihaknya menargetkan 2019 seluruh SMK baik negeri dan swasta harus mengimplementasikan K13 secara penuh. Maka pelatihan dan pendampingan kepada guru ini sangat strategis dilakukan.

“Jika dalam waktu yang sudah ditentukan sekolah belum juga menggunakan K-13, tentu akan ada evaluasi, tidak tertutup ada sanksi. Sebab K-13 dinilai dapat menjawab perkembangan zaman. Jadi diharapkan pada 2019 semua SMK sudah menggunakannya,” ujarnya

Sebenarnya, katanya, tidak ada kendala dalam pelaksanaannya, tapi karena pihak sekolah belum tahu apa isi dari K-13 tersebut, maka perlu dilakukan pendampingan.

”Kita sengaja hadirkan narasumber agar memberikan ke­mu­­dahan bagi guru-guru menyerap tujuan dari K-13 tersebut,” demikian ungkap Sadino. (swisma)

Close Ads X
Close Ads X