Karo | Jurnal Asia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan, Pemprov Sumut, Pangdam I/BB, dan 8 Kepala Daerah sekawasan Danau Toba menggelar rapat koordinasi (rakor) membahas isu lingkungan kawasan Pariwisata Danau Toba.
Bupati Karo Terkelin Brahmana yang ikut dalam rakor itu menyampaikan ada tiga poin agenda pembahasan dalam rakor yang digelar di Institut Teknologi Del Balige, Sabtu (12/1).
Yakni pertama kualitas air Danau Toba, kedua Penataan Keramba Jaring Apung (KJA) & Penandatanganan Kesepakatan dan ketiga Penanaman pohon serta ilegal logging.
Diungkapkan Terkelin, khusus bagi masyarakat yang tinggal seputaran Tongging Kecamatan Merek Kabupaten Karo yang masuk sebagai destinasi wisata Danau Toba dapat memahami dan mengetahui sudah ada Regulasi/Kebijakan yang mengatur kualitas air dan KJA.
“Hal itu tertuang dalam Penetapan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Nasional dengan pertimbangan konservasi dan kelestarian lingkungan hidup Penetapan Kualitas air Danau Toba sebagai kelas I dengan peruntukan air baku air minum berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2009,” ujarnya.
Selain itu, sambung Terkelin ada pesan Luhut Panjaitan kepada para Bupati untuk mengajak masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan di Danau Toba.
“Ayo ajak masyarakat jaga kebersihan. Karena masih ada sekitar Danau Toba lingkungannya sangat jorok , ini harus kita tanamkan dari Pemda agar peduli, rapikan yang jorok, kunci utama kebersihan agar sekawasan Danau Toba terwujud sesuai harapan kita semua sebagai kawasan strategis,” ujar Terkelin mengutip penyampaian Menko Maritim.(herman/wo)