Telekomunikasi Indonesia Bakal Refinancing Utang

Jakarta – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) berencana untuk melakukan refinancing utang melalui pinjaman perbankan pada akhir tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan Maret 2017, emiten bersandi saham TLKM ini memiliki utang bank jangka pendek senilai Rp914 miliar. Adapun pinjaman itu diperoleh dari beberapa bank yakni BNI, UOB, Bank CIMB Niaga, Bank DBS Indonesia dan Bank Danamon.

Direktur Keuangan Telekomunikasi Indonesia, Harry M Zen mengungkapkan, pihaknya belum berencana melakukan penerbitan surat utang untuk membayar pinjaman perbankan yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat. Emiten telekomunikasi ini berencana untuk kembali melakukan pinjaman perbankan.

“Kami bakal mencari pinjaman bank lagi. Itu lebih mudah,” ungkapnya Selasa (20/6) malam.

Pada Maret 2017, perseroan mem­bu­kukan pendapatan senilai Rp31,02 triliun, tumbuh 12,6 persen dari posisi Rp27,54 triliun pada periode yang sama se­be­lumnya. Sementara itu, laba usaha perseroan hingga kuartal I/2017 mencapai Rp12,49 triliun, tumbuh 30,51 persen dari posisi Rp9,57 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada Maret 2017 mencapai Rp6,68 triliun, atau tumbuh 45,8 persen dari posisi Rp4,58 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sebagai informasi, TLKM telah melakukan penghentikan penawaran umum obligasi berkelanjutan I 2015 dengan target dana senilai Rp12 triliun. Namun, dari aksi korporasi tersebut TLKM hanya memperoleh dana senilai Rp7 triliun.

Obligasi perusahaan telekomunikasi ini terbagi dalam empat seri berdasarkan tenor yakni 7 tahun, 10 tahun, 15 tahun dan 30 tahun dengan masing-masing kupon 9,93 persen, 10,25 persen, 10,6 persen dan 11 persen.

(bc)

Close Ads X
Close Ads X