Swedia Ajak RI Beralih ke Energi Terbarukan

Jakarta – Pemerintah Swedia sepakat untuk ikut turun mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Komitmen ini tertuang dalam Nota Kesepahaman yang diteken Menteri Koordinator Kebijakan dan Energi Swedia Ibrahim Baylan dan Menteri ESDM Ignasius Jonan.

Pemerintah Swedia akan membangun dua jenis pembangkit listrik energi terbarukan, yakni dari air dan angin. Mereka juga berjanji memberikan tarif yang lebih kompetitif dengan mengusung konsep ramah lingkungan sebagaimana karakteristik dari energi terbarukan.

Ibrahim memuji pemerintah Indonesia yang berkomitmen meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan untuk masa depan. Kekayaan sumber energi terbarukan yang dimiliki Indonesia menjadi potensi besar untuk para investor.

“Saya pikir Indonesia memiliki target (pengembangan EBT) yang sangat ambisius di sini. Dari pengalaman kita sendiri, bahwa ketika di awal anda mulai membangun EBT, masalah kebijakan yang paling penting,” ujar Ibrahim saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/2).

“Dari sudut pandang pemerintah, itu telah menjadi tujuan kami untuk mencoba menciptakan kondisi jangka panjang (berkelanjutan), sehingga investor swasta tahu apa yang diharapkan, yang saya pikir, itu sangat sangat penting,” tambahnya.

Indonesia sebagai negara besar, menurut dia, sudah saatnya memaksimalkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) terbarukan yang sangat besar untuk sektor ini. Pemanfaatan energi fosil tak bisa lagi selamanya diandalkan. Indonesia pun sudah berkomitmen memerangi perubahan iklim dunia.

“Saya pikir kita ada di awal dari sesuatu yang indah, yaitu mungkin untuk pertama kalinya dalam sejarah bisa menyediakan warga negara kita dengan semua energi yang mereka butuhkan untuk transportasi, perumahan, AC, industri dan sebagainya, dengan cara yang tidak membahayakan lingkungan,” tutur Ibrahim.

“Kami selama 30 tahun memiliki perkembangan ekonomi yang sangat baik, tetapi kami menggunakan lebih sedikit energi daripada yang kami lakukan 30 tahun yang lalu, listrik kurang daripada yang kita lakukan 30 tahun yang lalu. Ini adalah sesuatu yang baru dan sesuatu yang kita ingin berbagi dan saya pikir akan bermanfaat bagi kita semua,” pungkasnya.
(ant/dtf)

Close Ads X
Close Ads X