Jakarta – Perusahaan asuransi jiwa asal Korea Selatan, Hanwha Life, berencana melepas saham asing yang dimiliki melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
“Sesuai harapan Hanwha menjadi top 10 perusahaan asuransi jiwa, kami ingin terus mengembangkan bisnis dan menjadi perusahaan IPO atau perusahaan terbuka yang dimiliki masyarakat Indonesia,” kata CEO Hanwha Life Insurance Indonesia, Hyun Jung Seop, di Jakarta.
Peningkatan dana tersebut nantinya untuk merestrukturisasi modal sebagai upaya mencapai target pertumbuhan perusahaan secara optimal dan mengembangkan bisnis dalam tiga jalur yakni keagenan, bancassurance dan grup bisnis.
Finance Accounting Head Hanwha Life Insurance Indonesia, Robertus Deddy Gunawan mengatakan, pada IPO nanti rencananya porsi asing akan diturunkan menjadi 80 persen dari 99 persen sesuai dengan regulasi.
“Kami rencanakan ke publik secara porsi 20 persen. Kami akan berupaya menjalin komunikasi dari emiten ke pasar mengenai langkah-langkah korporasi agar pasar mengetahui ekspektasi yang disampaikan dan bagaimana realisasinya,” ucap dia.
Robertus mengaku belum dapat memperhitungkan jumlah dana raihan dari pelepasan 20 persen. Namun, dana tersebut dipastikan akan digunakan untuk pengembangan sarana dan perekrutan SDM.
“Target dana IPO belum diperhitungkan, tapi kalau profit kami perkirakan Rp50 miliar pada 2020 dan selanjutnya berkembang hingga 2025 bisa mencapai Rp398 miliar berdasarkan proyeksi yang dibuat dalam 10 tahun ke depan,” kata dia.
Melalui proses IPO, Hanwha Life juga berharap dapat meningkatkan transparansi dan mekanisme pengawasan terintegrasi dengan melibatkan publik, sehingga pada akhirnya berdampak kepada pertumbuhan industri asuransi yang sehat.
Hanwha Life masuk ke Indonesia sejak 24 Oktober 2013. Per Desember 2016, collected premium Hanwha Life telah mencapai Rp209 miliar dengan total aset kelolaan senilai Rp475 miliar.
Jumlah agen asuransi Hanwha Life hingga saat ini berjumlah lebih dari 3.100 agen.
Hanwha Life juga telah memiliki 12 kantor pemasaran yang tersebar di kota-kota besar Indonesia, dan ditargetkan akan terus bertambah di tahun 2017 sebanyak 18 kantor pemasaran dan 11 general agency office.
(ant)