BEI Gandeng Perguruan Tinggi Genjot Partisipasi Investor Muda

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) me­nargetkan pendirian 60 Galeri Investasi di sejumlah perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta di tahun ini. Hal itu dilakukan dalam rangka sosialisasi dan edukasi untuk menggenjot partisipasi investor muda di pasar modal.

Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan menilai, perguruan tinggi mer­u­pakan rekan yang tepat bagi BEI untuk menggaet partisipasi investor dengan rentang usai mulai dari 17 tahun hingga 25 tahun.

Selain itu, BEI juga memberikan kemudahan bagi investor muda yang mendaftar di Galeri Investasi.

“Edukasi dan sosialisasi yang kami lakukan juga diikuti inklusi melalui pembukaan rekening efek bagi mas­yarakat yang berminat langsung menjadi investor di pasar modal,” ujar Nicky dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (19/2).

Untuk diketahui, saat ini BEI telah memiliki 241 Galeri Investasi yang tersebar di seluruh Indonesia, 39 di antaranya didirikan di DKI Jakarta. Terakhir, pada pekan lalu, BEI resmi mendirikan Galeri Investasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) melalui kerjasama dengan PT Philip Securities Indonesia.

Sedangkan di akhir tahun, BEI ber­harap memiliki 300 Galeri Investasi di seluruh Indonesia.

Kemudian, masih menggandeng per­­guruan tinggi, BEI juga membentuk pro­­gram pendidikan pasar modal melalui anak usaha BEI, yakni The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada calon investor muda.

Pekan lalu, TICMI menyelenggarakan pendidikan reguler yang mengacu pada silabus pelatihan dan sertifikasi Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) dengan Universitas Wiyatama Islahuzzaman (UWI), Trisakti School of Management, dan Universitas Udayana.

Secara keseluruhan, BEI menargetkan dapat menyelenggarakan program pen­didikan reguler dengan 30 perguruan tinggi di seluruh Indonesia pada tahun ini.

Adapun sepanjang tahun lalu, BEI telah menyelenggarakan 3.481 kegiatan sosialisasi dan edukasi pasar modal. Pelaksanaan sosialisasi tersebut, melejit hampir dua kali lipat dari jumlah sosalisasi di 2015, yakni sebanyak dua ribu kegiatan.

Dari kegiatan sosialisasi dan edukasi di tahun lalu, setidaknya terdapat 203.185 peserta yang mengikuti kegiatan dengan 39 persen diantaranya tercatat resmi menjadi investor baru.

Berdasarkan catatan BEI, sepanjang tahun lalu terdapat 19.116 investor muda dengan rentang usia 17 tahun sampai 30 tahun. Jumlah ini berkontribusi sebanyak 18,76 persen dari total keseluruhan 101.887 investor baru di tahun lalu.

Secara rinci, investor muda terbagi di rentang usia 17-20 tahun sebanyak 5.398 investor, rentang 21-25 tahun sebanyak 7.899 investor, dan rentang 26-30 tahun sebanyak 5.819 investor.
“Investor muda di pasar modal me­mang menjadi salah satu target BEI. Oleh karenanya, BEI akan semakin gencar dalam melakukan sosialisasi,” imbuh Nicky.

Di sisi lain, selain meningkatkan partisipasi investor muda, secara khusus, BEI juga membidik pertumbuhan jumlah investor perempuan. Pasalnya, di tahun lalu, hanya 472 investor perempuan yang aktif melakukan transaksi di pasar modal, dari jumlah keseluruhan mencapai 53.657 investor perempuan.

Untuk mengejar keaktifan investor perempuan, BEI memastikan akan turut meningkatkan jumlah sosialisasi dan edukasi dalam bertransaksi di pasar modal.

Nilai Kapitalisasi Menurun
Performa Indeks Harga Saham Ga­bungan (IHSG) di sepanjang pekan ini terkoreksi tipis 0,39 persen ke posisi 5.350,93 poin dibandingkan penutupan pada akhir pekan lalu yakni di 5.371,67 poin. Nilai kapitalisasi pasar BEI ju­ga berkurang 0,39 persen menjadi Rp5.811,24 triliun dari Rp5.834,13 triliun.

Dalam keterangan tertulis Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (19/2), rata-rata nilai transaksi harian saham mengalami penurunan 3,23 persen menjadi Rp8,37 triliun pada pekan ini dari Rp8,65 triliun sepekan sebelumnya.

Rata-rata volume transaksi harian ikut turun 18,87 persen menjadi 22,10 miliar unit saham dari 27,24 miliar unit saham dan rata-rata frekuensi ikut terdampak sebesar 0,25 persen menjadi 409,10 ribu kali transaksi dari 410,13 ribu kali transaksi.

Investor asing mencatatkan jual bersih Rp975 miliar di sepanjang pekan ini. Sehingga di sepanjang tahun ini investor asing mencatatkan jual bersih Rp900,8 miliar.

Penerbitan Obligasi
Pada Kamis 16 Februari 2017 telah dilakukan pencatatan surat utang ko­r­porasi pertama di 2017. Obligasi Ber­kelanjutan II Toyota Astra Financial Services Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2017 yang diterbitkan oleh PT Toyota Astra Financial Services (TAFS) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1,55 triliun.

Dengan pencatatan tersebut maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 315 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp307,37 triliun dan USD67,5 juta yang diterbitkan oleh 108 Emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 94 seri dengan nilai nominal Rp1.833.82 triliun dan USD1.240 juta serta 7 emisi Efek Beragun Aset senilai Rp2,83 triliun. (cnn/mtc)

Close Ads X
Close Ads X