Penjualan Properti Residensial Tumbuh 5% di Akhir 2016

Jakarta – Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia kuartal IV-2016 menyimpulkan pasar properti yang bergairah pada periode tersebut. Hal ini tercermin dari kenaikan harga dan tumbuhnya penjualan.

Berdasarkan dara dari BI, Kamis (16/2), volume penjualan properti residensial juga menunjukkan peningkatan. Pada SHPR kuartal IV-2016 volume penjualan properti residensial terindikasi tumbuh sebesar 5,06% (qtq), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,65% (qtq).

Peningkatan penjualan tersebut sejalan dengan peningkatan realisasi penyaluran kredit properti oleh perbankan. Hasil survei juga menunjukkan, pembiayaan pembangunan properti residensial masih bersumber dari dana internal pengembang.

Sebagian besar pengembang (50,80%) menggunakan dana sendiri sebagai sumber pembiayaan usahanya. Sementara itu, sumber pembiayaan konsumen untuk membeli properti masih didominasi oleh KPR (77,22%), khususnya pada rumah tipe kecil dan menengah.

Berdasarkan SHPR Bank Indonesia mengindikasikan adanya peningkatan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer. hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial pada kuartal IV-2016 yang tumbuh sebesar 0,37% (qtq). Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal III-2016 yang tercatat sebesar 0,36% (qtq).

Kenaikan harga rumah terjadi pada semua tipe rumah, terutama tipe kecil (0,57%, qtq), dengan kenaikan harga tertinggi terindikasi di Surabaya (1,64%, qtq). Meningkatnya pertumbuhan harga rumah masih dipengaruhi oleh faktor kenaikan harga bahan bangunan dan upah pekerja. (oz)

Close Ads X
Close Ads X