Jakarta – Pulau Batam dianggap masih menjadi tempat primadona untuk berinvestasi properti. Bahkan, mereka yang melirik Batam rata-rata berasal dari luar kota. Sebanyak 60% pembeli properti di Batam berasal dari daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Sedangkan hanya 40% pembelinya berasal dari Batam dan sekitar Kepulauan Riau.
“Yang membeli landed house di Batam terutama proyek kita di Orchard Park itu persentasenya 60:40, dan kalau dipecah lagi 60% itu, sebanyak 40% dari Jabodetabek dan 20% dari kota-kota besar kaya Surabaya,” ujar Assistant Vice President Marketing Residential PT Agung Podomoro Land Tbk Agung Wirajaya, Rabu (16/11).
Agung mengatakan, kebanyakan mereka yang membeli properti di Batam terutama berasal dari luar kota digunakan untuk berinvestasi. Pasalnya, para pembeli tersebut menangkap peluang karena letak geografis Batam dengan Singapura dan Malaysia. “Karena mereka yakin Singapura dan Malaysia jadi pasar besar, selain itu juga kenaikan harganya yang tinggi, jadi orang berlomba-lomba beli properti,” ujarnya.
Untuk sekadar diketahui, Orchard Park Batam merupakan proyek residensial kelas menengah atas garapan PT Agung Podomoro Land Tbk. Proyek tersebut berada di atas lahan 42 hektare yang mencakup 1.200 unit rumah tapak terbagi jadi 6 klaster. Adapun harga yang dipatok untuk tipe rumah paling kecil sebesar Rp1,8 miliar, sedangkan paling besar Rp4,6 miliar di klaster terbaru.
Tax Haven
Batam menjadi salah satu pulau di Indonesia yang disebut-sebut bisa menjadi tax haven atau suaka pajak. Hal tersebut dinilai bisa jadi gerbang masuknya investasi asing di Indonesia.
Agung Wirajaya mengatakan, rencana pengembangan tax haven ini dinilai perlu menyusul pemberlakuan tax amnesty. “Selain itu juga adanya MEA (masyarakat ekonomi ASEAN) bisa terus memikat investor untuk berinvestasi mengembangkan ekonomi Batam,” ujar Agung.
Agung menyebut, bahkan Batam telah menjadi incaran banyak pengembang properti untuk mengembangkan kawasan hunian dan investasi di Batam. Menurut data yang dirilis Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Batam, pada triwulan pertama 2016, nilai penanaman modal asing (PMA) yang tercatat sebesar USD392 juta dengan realisasi 62 proyek. Sedangkan periode yang sama pada 2015 hanya membukukan 47 proyek dengan nilai investasi mencapai USD204 juta.
(oz)