Pasar Properti Masih Lesu

Jakarta – Banyaknya stimulus untuk sektor properti di awal tahun ini belum mampu membuat pasar sektor tersbeut bergairah dan melaju lebih cepat.

Kepala Departemen Riset dan Konsultasi Savills Indonesia Anton Sitorus, mengatakan positifnya berbagai indikator ekonomi, belum mampu mendorong sektor properti bergerak lebih cepat.

“Walaupun pemerintah menekan suku bunga dan membuat KPR menjadi lebih menarik, tetapi belum sampai membuat masyarakat bondong-bondong membeli properti, karena fundamental ekonomi dan harga properti yang cukup tinggi,” katanya, akhir pekan kemarin.

Anton menuturkan rendahnya inflasi juga membuat masyarakat kembali menunggu, karena menjadi salah satu indikator yang menunjukkan tidak banyak perubahan dalam kegiatan perekonomian.

Fundamental perekonomi yang belum cukup kuat juga membuat sejumlah perusahaan pengembang menunda rencananya untuk melantai di bursa.

Fundamental perekonomian nasional dan global memang menjadi faktor penting dalam menumbuhkan sektor properti dibandingkan dengan suku bunga, permintaan, dan nilai tukar rupiah.

“Aktivitas bursa belakangan sangat selektif. Dalam 2 tahun terakhir, rencana IPO perusahaan pengembang seperti banyak yang batal atau mundur, karena kondisi yang belum kondusif,” ujarnya.

Selain itu, faktor Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia turut menjadi faktor yang membuat pertumbuhan bisnis, mencakup properti tak terlalu banyak mengalami perubahan.

Dia pun berharap pasar properti masih mampu bertahan dengan kondisinya saat ini meskipun pertumbuhanya melambat.

(bc)

Close Ads X
Close Ads X