Pemerintah Sampaikan Sejumlah Reformasi dalam WEF 2017

Jakarta – Pemerintah memanfaatkan perhelatan World Economic Forum (WEF) 2017 untuk menyampaikan reformasi dan perbaikan yang dilakukan terutama yang berimbas langsung dari sisi bisnis.

Melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, sejumlah menteri dan pengusaha menggelar Indonesia Dialogue yang merupakan rangkaian Indonesia Night 2017 di Davos, Swiss, Rabu (18/1) waktu setempat.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong pun didaulat menjadi moderator dalam Indonesia Dialogue. Kegiatan tersebut dibuka oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dengan panelis antara lain Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Anthony Fernandes (CEO Air Asia), Kartika Wirjoatmodjo (CEO Bank Mandiri) dan John Riady (Executive Director Lippo Group).

Indonesia Dialogue membahas secara khusus mengenai “Implikasi Bisnis dari Revolusi Mental” yang merupakan inisiatif Presiden Joko Widodo.

Dialog tersebut dilakukan untuk menjawab bagaimana revolusi mental yang digagas oleh Presiden Joko Widodo mengubah budaya bisnis di Indonesia secara mendasar.

“Salah satu hasil konkretnya adalah peningkatan peringkat kemudahan berusaha dalam survei Ease of Doing Business (EODB) yang melompat dari peringkat 109 pada EODB 2016 menjadi peringkat 91 pada EODB 2017. Ini menempatkan kita sebagai top 10 reformers,” kata Tom, sapaan akrab Thomas.

Menurut dia, dari sisi investasi yang juga menjadi perhatian adalah bagaimana investasi yang masuk ke Indonesia dapat berkelanjutan.

“Aspek sustainability (berkelanjutan) dalam investasi yang masuk menjadi penting bagi pemerintah. Kalau sustain maka dampak dan manfaatnya bagi masyarakat akan optimal,” paparnya.

Revolusi mental Presiden Jokowi, menurut Tom, mengedepankan dua hal utama yang berdampak positif bagi dunia usaha, yakni keterbukaan dan persaingan.

“Dua hal tersebut menjadi dasar bagi seluruh kementerian dan lembaga dalam melayani investor, sehingga upaya untuk memperbaiki layanan akan terus dilakukan, termasuk di BKPM,” urainya.

Tom mengaku reformasi layanan yang dilakukan oleh lembaga pimpinannya diharapkan berkontribusi positif terhadap pencapaian target realisasi investasi tahun 2016 yang ditetapkan sebesar Rp594,8 triliun.

Sebelum kegiatan Indonesia Dialogue tersebut, Kepala BKPM juga menjadi pembicara dalam forum United in Diversity Leaders Roundtable yang diselenggarakan oleh Giti Group, Tsinghua University.

Selain Kepala BKPM, mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu juga menyampaikan sambutannya dalam acara tersebut.

Sementara ajang Indonesia Night pada WEF merupakan kegiatan tahunan yang telah digelar setiap tahun sejak 2013. Tahun ini, ajang ini dimanfaatkan untuk mempromosikan citra baik Indonesia di mata dunia. (ant)

Close Ads X
Close Ads X