Jakarta | Jurnal Asia
PT Timah Tbk, perusahaan milik negara yang bergerak di bisnis pertambangan mulai merambah bisnis properti untuk mengoptimalkan aset lahan yang terbengkalai. PT Timah menyusul perusahaan pelat merah lain yang telah terjun ke bisnis ini seperti PT Adhi Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Hutama Karya dan PT Pembangunan Perumahan Tbk.
Corporate Secretary PT Timah Tbk Agung Nugroho mengatakan perseroan akan mengembangkan 25 hektare lahan di Bekasi untuk pembangunan 1.500 unit rumah. Dia menyebut proyek tersebut merupakan tahap pertama pengembangan lahan seluas 176 hektare. “Kami akan kembangkan kota mandiri, banyak aset yang idle, itu boleh didayagunakan agar tidak diserobot,” ujarnya, Rabu (26/8).
Proyek tersebut menurut Agung akan dikembangkan anak usaha hasil patungan PT Timah dengan Adhi Karya dan Wijaya Karya. Porsi saham PT Timah pada anak usaha patungan itu mencapai 51%.
Selain di Bekasi, PT Timah juga berniat membangun perkantoran di bilangan Gambir, Jakarta Pusat. Untuk itu, PT Timah membuka peluang bagi BUMN lain untuk menggarap proyek tersebut.
Untuk tahap awal, anak usaha PT Timah di bisnis properti akan diguyur modal sekitar Rp150 miliar – Rp200 miliar. Dalam lima tahun mendatang, anak usaha tersebut diharapkan bisa menyumbang pendapatan hingga Rp5 triliun.
(bc)