Industri Minta Harga Gas Masela di Bawah US$ 5,86/MMBTU

Jakarta – Berdasarkan kajian awal yang dilakukan oleh Inpex Corporation, kontraktor Blok Masela, harga gas pipa dari ladang gas di Laut Aru itu diasumsikan sekitar US$ 5,86/MMBTU. Rencananya ada 3 industri yang mendapat aliran gas dari Masela, yaitu pabrik pupuk, methanol, dan dimetil eter.

Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, baru-baru ini telah mengumpulkan para pelaku industri calon pembeli gas pipa dari Masela. Dalam rapat tersebut, para pelaku industri menyampaikan keinginan agar harga gas Masela di bawah US$ 5,86/MMBTU.

“Harga dari Inpex US$ 5,86/MMBTu, buyer mau lebih rendah dari itu,” kata Arcandra saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (15/8). Untuk menurunkan harga gas pipa dari Masela, Arcandra mengungkapkan, pemerintah kemungkinan akan memangkas bagian pemerintah alias pendapatan negara dari gas tersebut. Jadi yang dipangkas bukan bagian Inpex sebagai kontraktor.

“Kalau lebih rendah, bagian mana yang kita optimize, salah satu opsinya itu yang bagian negara dikurangi, ini sedang kita pikirikan,” ujarnya. Namun, pengurangan pendapatan bagian negara harus dibicarakan dulu dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). “Kita ikuti Perpres Nomor 40 Tahun 2016 seperti apa. Tapi itu bukan wewenang kita, itu opsi ya, bukan wewenang ESDM,” ucapnya.

Bila harga gas pipa dari Masela bisa di bawah US$ 5,86/MMBTU, Arcandra optimistis volume gas yang diserap industri domestik bisa mencapai 474 MMSCFD.

Rencananya, produksi gas dari Blok Masela akan mencapai 7,5 Million Ton Per Annual (MTPA) dalam bentuk gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) plus gas pipa 474 MMSCFD.

Bila industri dalam negeri yang berminat membelinya sedikit, produksi LNG menjadi 9,5 MTPA plus gas pipa 150 MMSCFD. “Kalau setuju di bawah US$ 5,86/MMBTU bisa terserap kemungkinan 474 MMSCFD (gas pipa) volumenya,” pungkasnya. (dc)

Close Ads X
Close Ads X