Indonesia Produksi 53% Minyak Sawit Dunia

Singapura | Jurnal Asia
Indonesia saat ini masih menjadi pemain terbesar di industri kelapa sawit dunia. Dengan kontribusi produksi nasional sebanyak 30 juta metrik ton per tahun, Indonesia mengungguli Malaysia. Managing Director Asian Agri Group Kelvin Tio mengatakan, pada 2013 palm oil atau minyak kelapa sawit memberikan kontribusi sebesar 57 metrik ton di sektor minyak nabati‎. Lebih dari separuh angka tersebut berasal dari produksi nasional di Indonesia.
“Indonesia sebagai produsen utama di dunia berkontribusi 30 juta metrik ton atau 53%. Diikuti Malaysia sebanyak 19 juta metrik ton atau 33%, sisanya negara lain seperti Thailand, Nigeria, dan sebagainya,” papar Kelvin di acara Media Gathering Royal Golden Eagle di Orchard Parade Hotel, Singapura, Jumat (5/12).
Kelvin mengatakan, tahun ini, dengan banyaknya penambahan lahan dan perluasan pabrik di sektor industri kelapa sawit dunia, diperkirakan produksi global mencapai 60 juta metrik ton. Lagi-lagi Indonesia menjadi pemain utamanya.
“Kemudian pada 2020 diprediksikan total produksi minyak kelapa sawit itu 78 juta metrik ton. Indonesia sendiri bisa mencapai 42 juta metrik ton,” tuturnya.
Industri ini, lanjut Kelvin, diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan semakin melunturnya isu deforestasi dan meningkatnya kebutuhan di negara-negara seperti Bangladesh, Pakistan, dan Amerika Serikat. Di negara-negara itu, 5 tahun masih belum banyak permintaan kelapa sawit.
Indonesia khususnya, demikian Kelvin, bisa semakin memperluas pangsa pasar. Pasalnya, industri kelapa sawit di Malaysia cenderung stagnan sementara di Indonesia peluang untuk berkembang masih cukup besar karena lahan yang tersedia melimpah.
“Pertanyannya, apakah ini akan kita capai dengan segala macam tantangan yang kita hadapi di luar atau dalam negeri? Kalau kita lihat apa yang ada, sebagai produsen Indonesia dan Malaysia. Kita tahu Malaysia secara umum sudah stagnan. Kebutuhan minyak ini bisa dikatakan bahwa harapan datang di Indonesia. Indonesia diharapkan sebagai penggerak,” jelasnya Lahan Hanya 6%
Menurutnya lagi, Indonesia selain memiliki hamparan laut lepas yang luas dan belasan ribu pulau, juga kaya akan lahan yang bisa dipakai untuk perkebunan. Indonesia memiliki 130 juta lahan, namun hanya sedikit yang digunakan untuk lahan sawit.
“Di Indonesia ada 130 juta hektar dan 10 juta untuk pulp and paper‎. Kelapa sawit 10-11 juta,” katanya.
Menurut Kelvin, hal itu sangat disayangkan karena ‎di kelapa sawit menyumbangkan cukup banyak produksi untuk industri minyak nabati di dunia, yaitu 38%. Di samping itu juga minyak kedelai 26%.
“Dalam konteks dunia, kelapa sawit menyumbangkan 38% minyak nabati dunia. Tapi hanya memakai 6% lahan yang ditanami,” tuturnya.
Selain itu, di Indonesia khususnya, minyak sawit berkontribusi 1,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan 11% dari total ekspor yaitu senilai US$ 20 miliar atau setara Rp 240 triliun.
Dia mengatakan, ke depan sektor industri minyak nabati yang bakal paling cepat berkembang adalah minyak kelapa sawit. “Kebutuhan akan minyak nabati dunia akan meningkat. Tidak mungkin kalau kita bicara kedelai,” tutur Kelvin. (Dtf)

Close Ads X
Close Ads X