Bisnis Sawit Masih Lesu

Jakarta | Jurnal Asia
Tahun ini diprediksi masih menjadi masa yang suram bagi produsen minyak nabati. Harga yang rendah masih jadi aktor utama. Berdasarkan laporan Food and Agriculture Organization (FAO), harga minyak nabati dunia, mulai dari minyak biji-bijian hingga minyak sayur mengalami penurunan terendah khususnya minyak sayuran tercatat pada level terendah sejak Oktober 2009.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Fadhil Hasan, mengatakan jatuhnya harga minyak nabati dunia disebabkan rendahnya permintaan pasar global,pengurangan pasokan ke pasar biodiesel, rendahnya harga minyak mentah dunia dan melimpahnya stok minyak nabati di negara-negara produsen.

“Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) di pasar global yang terus tergerus tidak mampu mengerek permintaan CPO di pasar global,” katanya dalam siaran pers, Jumat (20/2/2015).

Volume ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia pada Januari menurun 8% dibandingkan dengan ekspor Desember tahun lalu atau dari 1,97 juta ton pada Desember 2014 turun menjadi 1,8 juta ton pada Januari 2015.

Jika dibandingkan secara year-on-year kinerja ekspor CPO dan turunannya mengalami kenaikan sekitar 240 ribu ton atau 15% pada Januari 2015 dibandingkan dengan Januari 2014 yaitu sebesar 1,57 juta ton.

“Hampir semua pasar utama ekspor Indonesia mengurangi permintaannya pada awal tahun ini. Khususnya volume ekspor ke Tiongkok dan India mengalami penurunan yang signifikan,” jelasnya. (Dtf)

Close Ads X
Close Ads X