Bank Sumut Siap Ekspansi dengan Dana Rp 1,2 T

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) proyeksikan kredit di tahun 2018 dapat tumbuh hingga 10% secara tahunan atau year on year (yoy). Adapun sektor kredit seperti infrastruktur akan menunjang kredit di tahun ini.

Edie Rizliyanto, Direktur Utama Bank Sumut mengatakan, tahun depan kredit akan ditunjang dari tiga sektor yakni kredit multiguna, kredit pensiunan dan kredit infrastruktur.

“Untuk pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) akan mengikuti pertumbuhan kredit. Sejauh ini likuiditas perbankan masih aman,” jelas Edie , Minggu (18/2).

Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan bank, hingga Desember 2017 Bank Sumut telah menyalurkan kredit hingga Rp 18,46 triliun atau tumbuh 5,06% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 17,58 triliun.

Dari sisi pendanaan, Bank Sumut telah menghimpun DPK hingga Rp 21,19 triliun atau tumbuh 10,37% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 19,20 triliun.

Bank Sumut juga siap ekspansi bisnis dengan mempersiapkan dana belanja modal atau capital expenditure(capex) hingga mencapai Rp 1,2 triliun.

Edie mengatakan, anggaran tersebut meningkat dibandingkan capex pada tahun 2017. Realisasi capex tahun 2017 sebesar Rp 1,1 triliun. Sedangkan 2018, Rp 1,2 triliun direncanakan untuk pengembangan jaringan kantor dan bisnis bank serta investasi.

Selain untuk menambah jaringan, Bank Sumut akan menggunakan capex untuk memperkuat lini bisnis bank serta investasi.

Bank milik pemerintah provinsi Sumatera Utara ini nantinya akan merombak sasaran bisnis di 2018. Salah satunya dengan meningkatkan porsi penyaluran kredit ke sektor produktif mencapai 50,68% dari total kredit tahun ini.

Jumlah tersebut, menurut Edie meningkat bila dibandingkan dengan capaian penyaluran kredit sektor produktif akhir tahun 2017 yang mencapai 49,5% dari total kredit.

Tak hanya itu, beberapa inovasi juga tengah digodok perseroan ini. Salah satunya, Bank Sumut akan mengeluarkan produk kartu debit untuk nasabah.

“Kami juga rencanakan untuk dorong kredit modal kerja transaksional, kredit beragunan deposito dan kredit kepada anggota apex (pengayom) dan non apex,” tambahnya.

Bank Sumut di 2018 juga akan mulai berfokus pada pembiayaan infrastruktur proyek pemerintah. Pasalnya, menurut Edie outstanding kredit infrastruktur di perseroan masih cukup kecil alias di bawah 10% pada akhir tahun lalu. (kncm|swm)

Close Ads X
Close Ads X